Pariaman, Padangkita.com – Festival Ekraf Milenial Kota Pariaman 2022 telah resmi ditutup Minggu (31/7/2022) malam. Salah satu hasilnya, para pelaku ekonomi kreatif (ekraf) Kota Pariaman dan dari beberapa daerah di Sumatra Barat (Sumbar) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan sejumlah perusahaan buyer (pembeli).
Penandatanganan MoU dilakukan bersamaan dengan penutupan Festival Ekraf Milenial Kota Pariaman di Rumah Tabuik Pasa, Kelurahan Karan Aur, Kecamatan Pariaman Tengah.
Wali Kota Pariaman Genius Umar saat menutup Festival Ekraf Milenial mengungkapkan posisi buyer dalam sebuah perusahaan tidak sekadar berarti pembeli, melainkan juga bertanggung jawab menangani masalah pembelian untuk kebutuhan perusahaan.
“Ini sangat bermanfaat bagi para pelaku ekraf milenial dalam mengembangkan produk serta transaksi jual belinya, apalagi telah tertuang dalam MoU yang ditandatangani,” ungkap Genius Umar.
Dengan adanya MoU ini, kata Genius, maka produk para pelaku ekraf mlenial akan ditampung dan dibeli oleh para buyer yang ada di Sumbar.
“Dan, MoU ini bukan hanya untuk Kota Pariaman saja, tetapi para pelaku ekraf lainya yang ada di Sumbar,” ujar Genius Umar.
Genius menuturkan MoU ditandatangani oleh 12 pelaku ekraf milenial yang ada di Kota Pariaman, serta 6 dari daerah lainya di Sumbar. Yakni, dari Kota Padang, Kota Sawahlunto, Kota Solok, Kabupaten Limapuluh Kota, Kabupaten Solok Selatan dan Kabupaten Padang Pariaman.
Enam daerah di luar Pariaman ini, juga menjadi peserta pada pameran dan Festival Ekraf Milenial yang pertama kali diadakan Pemko Pariaman ini.
Sementara itu buyer (perusahaan) yang menandatangani MoU terdiri dari 8 perusahaan atau usaha. Yakni, PT Sanak Indonesia Madani (Sanak Group), PT Mitra Kerinci, Ibumi, Green Talao Park Ulakan, Desa Wisata Kubu Gadang Padang Panjang, Kapa Mandataram 50 Kota, LA Rafting, serta Forum Batajau Seni Piaman.
“Festival Ekraf Milenial yang kita helat selama 3 hari ini adalah langkah bagi kita untuk mengembangkan ekonomi kreatif yang ada di daerah kita, dan hal ini adalah salah satu cara kita untuk mengimplementasikanya secara masif,” ujar Genius.
Lebih lanjut, ia juga menyebutkan, Festival Ekraf Milenial sesuai dengan visi dari Kemenparekraf, yaitu pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia yang maju, berdaya saing, berkelanjutan, serta mengedepankan kearifan lokal dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong-royong.
“Kita tentunya semua berharap, melalui Festival Ekraf Milenial yang kita gelar ini, dapat menjadikan ekonomi kreatif sebagai masa depan mesin pertumbuhan ekonomi baru dalam meningkatkan kesejahteraan para pelaku ekraf, untuk menuju Indonesia Emas 2045,” ungkapnya.
Baca juga: Resmi Ditutup, 2 Pekan Festival Pantai Kota Pariaman Raup PAD Rp0,5 Miliar Lebih
Salah satu pelaku ekraf milenial Kota Pariaman yang menandatangani MoU adalah Putri Ramadhani, mahasiswa penerima beasiswa program ‘Saga Saja’ (Satu Keluarga satu Sarjana). Usahanya, karupuak baguak (emping melinjo) dengan berbagai varian rasa. [*/pkt]