Jakarta, Padangkita.com - Gunung Anak Kratakau dan Gunung Semeru dilaporkan kembali mengalami erupsi hari ini Jumat (17/4/2020), pagi. Dua gunung tersebut masing-masing erupsi pada pukul 07.49 WIB dan 06.08 WIB.
Melalui keterangan tertulis, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani mengatakan bahwa erupsi Gunung Anak Krakatau terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi kurang lebih 50 detik.
Kasbani menyebutkan bahwa berdasarkan hasil CCTV, terlihat asap kelabu tebal dengan ketinggian kurang lebih 50 meter.
Saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada status level II atau Waspada dengan rekomendasi masyarakat dan wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius dua kilometer dari kawah.
Menurut kasbani, tidak ada dentuman yang terdegar akibat erupsi dari gunung yang berada di Provinsi Lampung tersebut seperti kejadian sebelumnya.
"Tidak terdengar suara dentuman," tegas Kasbani.
Sebelumnya, PVMBG juga melaporkan, Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi pada Jumat (10/4/2020) malam hingga Sabtu dini hari.
Berdasarkan laporkan BPNB dalam akun twitter resminya, disebutkan bahwa erupsi pertama terjadi pada Jumat sekitar pukul 21.58 WIB dengan ketinggian kolom abu lebih kurang 375m di atas permukaan laut.
Warga Jakarta Selatan, Depok dan Jawab barat menyebut mendengarkan suara dentuman keras dini hari ini. Suara tersebut dikatakan ikut membuat daun pintu bergetar.
Awalnya masyarakat mengklaim dentuman tersebut berasal dari gunung yang erupsi, namun pihak PVMBG menyangkalnya.
Sementara itu, Gunung Semeru yang berada di Jawa Timur mengalami erupsi dan mengeluarkan awan panas hingga 2 kilometer dari puncak.
"Terjadi awan panas guguran sejauh 2.000 meter, pusat guguran sekitar 1.000 meter dari kawah ke arah Besuk Bang," jelas Kasbani dalam keterangan tertulis, Jumat (17/4/2020).
Gunung tertinggi di Pulau Jawa itu saat ini juga berada pada status levek II atau Waspada.
Kasbani menyebutkan bahwa hasil analisa kegempaan di Gunung Semeru menunjukkan bahwa hingga saat ini tidak terjadi penumpukan energi yang berpotensi terjadinya erupsi dengan intensitas yang lebih besar.
"Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental, serta potensi ancaman bahaya Gunung Semeru hingga 17 April 2020, tingkat aktivitas vulkanik G. Semeru dinilai masih dalam Level II (Waspada). Tidak terdeteksi adanya peningkatan ancaman potensi bahaya," kata Kasbani.
PVMBG mengimbau masyarakat dan wisatawan agar tidak melakukan aktivitas dalam radius satu kilometer dari kawah aktif dan di wilayah sejauh empat kilometer di sektor lereng selatan-tenggara yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif Gunung Semeru sebagai alur luncuran awan panas guguran.
Masyarakat yang bermukim di bantaran sungai dan beraktivitas di dalam Besuk Kembar, Besuk Kobokan dan Besuk Bang juga juga diminta agar mewaspadai ancaman bahaya aliran lahar. [*/try]