Padang, Padangkita.com – Minggu pagi (28/12/2025) di kawasan Kota Tua Padang terasa berbeda. Ratusan pelari memadati Jalan Batang Arau bukan sekadar untuk berburu keringat atau mengejar catatan waktu terbaik, melainkan untuk membawa misi kemanusiaan bagi korban bencana di Sumatera Barat.
Sebanyak lebih dari 700 peserta ambil bagian dalam ajang Peradi Run 2025 yang diinisiasi oleh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Persatuan Advokat Indonesia (Peradi) Padang. Mempertandingkan dua kategori, yakni 5K dan 10K, ajang ini sukses memadukan konsep wisata olahraga (sport tourism) dengan aksi solidaritas sosial.
Wali Kota Padang, Fadly Amran, yang hadir melepas peserta bersama Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif para advokat ini. Menurutnya, pemilihan rute di kawasan heritage sangat strategis untuk promosi wisata.
"Kami mengapresiasi DPC Peradi Padang yang telah menggelar kegiatan sangat positif ini. Peradi Run 2025 tidak hanya mendorong gaya hidup sehat, tetapi juga menghadirkan kepedulian nyata bagi korban bencana. Peserta dapat menikmati keindahan kawasan Kota Tua Padang sekaligus berkontribusi membantu sesama," ujar Fadly Amran.
Fadly menambahkan, kegiatan semacam ini sejalan dengan visi Pemerintah Kota Padang dalam merevitalisasi dan menghidupkan kembali denyut nadi kawasan bersejarah tersebut melalui berbagai atraksi wisata.
Senada dengan Wali Kota, Gubernur Sumbar Mahyeldi menekankan pentingnya semangat gotong royong yang tercermin dalam acara ini. Ia berterima kasih atas kontribusi nyata komunitas lari dan advokat dalam meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana hidrometeorologi pada akhir November lalu.
"Kegiatan ini mencerminkan solidaritas dan kepedulian bersama untuk membantu saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah di berbagai daerah," ungkap Mahyeldi.
Sementara itu, Ketua DPC Peradi Padang, Miko Kamal, menjelaskan bahwa Peradi Run 2025 didesain bukan hanya sebagai ajang kompetisi, melainkan sebagai penutup akhir tahun yang bermakna. Kegiatan ini juga digelar dalam rangka memperingati hari lahir Peradi yang jatuh pada 21 Desember.
Menariknya, mekanisme donasi dalam acara ini terintegrasi langsung dengan partisipasi pelari.
"Seluruh keuntungan dari kegiatan ini akan disalurkan untuk membantu korban bencana di Sumatera Barat. Kami menerapkan sistem donasi otomatis, di mana setiap peserta kategori 10K menyumbang sepuluh ribu rupiah, dan peserta kategori 5K menyumbang lima ribu rupiah dari biaya pendaftaran mereka," jelas Miko.
Baca Juga: Padang City Trail 2025, Padukan Adrenalin Lari Lintas Alam dengan Pesona Kota Tua dan Pantai
Dengan rute yang melintasi bangunan-bangunan tua yang ikonik, para peserta yang datang tidak hanya dari Sumatera Barat tetapi juga dari provinsi tetangga, disuguhi pengalaman berlari yang estetik sekaligus menyehatkan. Peradi Run 2025 menjadi bukti bahwa olahraga dapat menjadi jembatan efektif untuk pariwisata dan kemanusiaan. [*/hdp]











