Padang Darurat TBC: Anak-anak Jadi Korban, Pesantren dan Lapas Jadi Titik Rawan

Padang Darurat TBC: Anak-anak Jadi Korban, Pesantren dan Lapas Jadi Titik Rawan

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Padang, Eva Westari. [Foto: Diskominfo]

Padang, Padangkita.com - Kota Padang tengah menghadapi ancaman serius dari penyakit Tuberkulosis (TBC).

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Padang, jumlah kasus TBC di kota ini terus meningkat dan menempatkan Padang sebagai salah satu daerah dengan beban TBC tertinggi di Indonesia.

Dalam kegiatan Peguatan Standar Kualitas Pelayanan TBC Lintas Pemangku Kepentingan yang digagas Komunitas Penabulu-STPI Sumbar, Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Padang, Eva Westari, mengungkapkan keprihatinannya terhadap situasi ini.

“Indonesia merupakan negara dengan beban TBC terbesar kedua setelah India. Di Padang sendiri, kasus TBC terus meningkat dari tahun ke tahun,” ujarnya dikutip Rabu (31/5/2024).

Eva menjelaskan bahwa penularan TBC dapat terjadi di mana saja, termasuk di tempat-tempat umum seperti pesantren dan lembaga pemasyarakatan.

“Tempat-tempat seperti ini menjadi titik rawan penularan karena adanya kontak yang erat antara individu,” ungkapnya.

Untuk itu, Eva mengimbau kepada pengelola pesantren dan lembaga pemasyarakatan untuk melakukan skrining TBC secara rutin.

“Dengan skrining dini, kita dapat mendeteksi kasus TBC sejak awal dan segera memberikan pengobatan,” imbuhnya.

Data terbaru menunjukkan bahwa hingga Juli 2024, sudah tercatat 2.122 kasus TBC di Kota Padang. Angka ini diperkirakan masih akan terus bertambah hingga akhir tahun. Yang lebih mengkhawatirkan lagi, 20% dari kasus TBC terjadi pada anak-anak berusia 0-14 tahun.

“Anak-anak merupakan kelompok yang rentan terhadap penyakit TBC. Mereka memiliki daya tahan tubuh yang lebih lemah dibandingkan orang dewasa,” ujar Eva.

Lebih lanjut ia mengatakan, Pemerintah Kota (Pemko) Padang telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah dan mengobati TBC seperti Peningkatan kesadaran masyarakat..

"Melalui sosialisasi dan kampanye kesehatan, masyarakat diharapkan lebih memahami tentang TBC dan pentingnya pengobatan," terangnya.

Selain itu pihaknya juga mendorong masyarakat melakukan Skrining dini. "Melakukan skrining TBC secara rutin, terutama pada kelompok berisiko tinggi seperti anak-anak, lansia, dan penderita HIV/AIDS," sambungnya.

Pemerintah juga menyediakan obat-obatan TBC secara gratis bagi seluruh pasien dan memastikan pasien TBC mendapatkan rujukan yang tepat ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap.

Meskipun telah dilakukan berbagai upaya, masih banyak tantangan yang harus dihadapi dalam upaya penanggulangan TBC di Kota Padang. Salah satu tantangan utama adalah rendahnya kesadaran masyarakat tentang TBC.

Banyak masyarakat yang masih belum mengetahui gejala dan cara pencegahan penyakit ini.

Baca Juga: Perangi Tuberkulosis di Kota Padang, Tantangan dan Harapan Menuju Eliminasi 2030

"Selain itu, keterbatasan sumber daya manusia dan anggaran juga menjadi kendala dalam pelaksanaan program penanggulangan TBC," pungkasnya. [*/hdp]

Baca Juga

Padang Jazz Festival Meriahkan Akhir Tahun, Jadi Ajang Peluncuran Kalender Pariwisata 2025
Padang Jazz Festival Meriahkan Akhir Tahun, Jadi Ajang Peluncuran Kalender Pariwisata 2025
Unand dan Pemko Padang Bersatu Lawan Stunting dengan VCO
Unand dan Pemko Padang Bersatu Lawan Stunting dengan VCO
APBD Kota Padang 2025 Disetujui, Fokus pada Kesejahteraan Masyarakat
APBD Kota Padang 2025 Disetujui, Fokus pada Kesejahteraan Masyarakat
Ketersediaan Bahan Pokok di Padang Aman Jelang Nataru
Ketersediaan Bahan Pokok di Padang Aman Jelang Nataru
Pemko Padang Komitmen Wujudkan Pelayanan Publik Inklusif
Pemko Padang Komitmen Wujudkan Pelayanan Publik Inklusif
Pemko Padang Fasilitasi Sumur Bor untuk Tingkatkan Kesejahteraan Warga Binaan Rutan Anak Aie
Pemko Padang Fasilitasi Sumur Bor untuk Tingkatkan Kesejahteraan Warga Binaan Rutan Anak Aie