Padang, Padangkita.com – Uda dan Uni Duta Wisata Kabupaten Agam, Oktara Roberto, 21 tahun, dan Ritma, 22 tahun terpilih menjadi Uda dan Uni Duta Wisata Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) 2021.
Mereka dinyatakan sebagai pemenang menyingkirkan 16 pasangan Uda dan Uni kabupaten/kota lainnya se-Sumbar di malam grand final di Padang Convention Center Truntum Padang, Jumat (5/11/2021) malam.
"Acaranya selesai jam dua malam tadi. Pemenangnya adalah pasangan Uda dan Uni Duta Wisata Agam," ujar Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Novrial saat dihubungi Padangkita.com via telepon, Sabtu (6/11/2021).
Dia menuturkan Oktara dan Ritma dinyatakan sebagai Uda dan Uni Duta Wisata Sumbar berdasarkan penilaian dewan juri karena dianggap memenuhi kriteria.
Kriteria tersebut yaitu pemahaman atas kepariwisataan Sumbar, adat istiadat, kebiasaan, penampilan, sikap atau kebiasaan minimal saat karantina, serta status dan sumbangsihnya terhadap pariwisata dan ekonomi kreatif Sumbar.
Selain itu, Dinas Pariwisata Sumbar juga menambahkan religiusitas sebagai aspek penilaian pada ajang pemilihan Uda dan Uni Duta Wisata Sumbar tahun ini.
"(Religiusitas) artinya kemampuan peserta mengimplementasikan nilai-nilai agamanya karena tidak semua beragama Islam. Ada yang dari Mentawai kan Kristen kan. Kalau Islam tentu pemahamannya tentang agama, rukun iman dan rukun islam serta pandai mengaji," jelas Novrial.
Dia meungkapkan Uda dan Uni Duta Wisata Sumbar akan dibebani tugas untuk memajukan wisata Sumbar. Dari Ikatan Uda dan Uni Sumbar, tugas mereka sudah ada yaitu ikut acara seremonial.
Namun, bukan hanya itu, Uda dan Uni Duta Wisata Sumbar terpilih juga akan diikutsertakan dalam program Dinas Pariwisata Sumbar. Misalnya, dilibatkan dalam konseling pembinaan desa wisata dan Pokdarwis, ikut acara bimbingan teknis sadar desa wisata, serta forum diskusi.
"Jadi, saya ingin menitikberatkan tugas mereka di fungsi sebagai duta wisata daripada uda dan uni. Kalau uda dan uni berarti mereka kan hanya menjadi modeling. Makanya sekarang namanya Uda dan Uni Duta Wisata," sebutnya.
"Karena memang selama ini fungsi uda dan uni sebagai duta wisata memang tipis benar. Dilihat orang-orang, fungsi mereka hanya menanti dan menyambut tamu. Kalau sekarang saya ingin membawa Uda dan Uni Duta Wisata Sumbar untuk mau balacah-lacah masuk kampung dan keluar kampung untuk memajukan wisata Sumbar," imbuhnya.
Terkait isu lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) yang sempat menerpa ajang tersebut, Novrial mengatakan pihaknya telah menambahkan berbagai aspek dalam penilaian.
"Saya bersama gubernur telah menambahkan aspek penilaian religiusitas dan unsur untuk membawanya ke aktivitas pariwisata. Untuk masuk ke desa pariwisata, menuturkan saya, maaf, yang gemulai-gemulai tentu tidak bisa. Jadi, memang harus yang normal," ungkap Novrial.
"Tapi, sepanjang yang saya lihat kemarin, pengamatan sebagai orang tua ke anak, saya lihat semuanya luruih-luruih kok orientasinya. Artinya, sikapnya sempurna sebagai laki-laki. Kalau wanita saya tidak tahu. Rasanya yang mengarah ke situ (LGBT) secara fisik tidak ada," jelasnya lagi.
Selain itu, pemenang dalam ajang ini sudah melakui berbagai tahapan dan penilaian dewan juri. Ajang pemilihan Uda dan Uni Duta Wisata Sumbar sudah dimulai sejak awal Oktober lalu.
Tahapan yang dilalui yaitu proses karantina dan pembekalan serta wawancara secara mendalam. Adapun dewan juri dalam acara ini di antaranya Bundo Kanduang Puti Reno Raudhatul Jannah Thaib, Dekan Fakultas Pariwisata dan Perhotelan Universitas Negeri Padang Ernawati, seniman modelling Yul Nursuud, dan lainnya.
Selain menetapkan pemenang pertama, dewan juri juga memutuskan untuk juara kedua atau wakil 1 dimenangkan oleh Uda Limapuluh Kota dan Uni Padang. Sedangkan peringkat ketiga atau wakil 2 diraih Uda Kota Padang dan Uni Kabupaten Solok.
Baca juga: Wagub Audy Ingatkan 2 Faktor Utama Pengembangan Pariwisata di Sumbar
Sementara Uda dan Uni Favorit diraih Solok Selatan mendapat predikat Uda dan Uni Favorit. Kemudian, Uda Madani dari Tanah Datar, kategori best video dari Kota Pariaman, serta kategori best project dari Pesisir Selatan. [fru/pkt]