Painan, Padangkita.com - Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) punya banyak destinasi wisata unggulan yang selalau ramai pengunjung saat libur. Seperti pada libur Lebaran 2025, diprediksi jumlah kunjungan wisatawan ke kabupaten negeri sejuta pesona ini akan meningkat.
Namun, di balik keindahan dan keelokan yang ditawarkan objek wisata di Pessel, ada persoalan yang dapat mengganggu dan merusak reputasi daerah. Hal itu adalah pungutan liar atau pungli dan premanisme. Dua masalah ini, sebetulnya menjadi tantangan di hampir semua objek wisata, tak hanya di Pessel.
Cuma, pada Lebaran Idul Fitri 1446 H/ 2025 M, Bupati Pessel Hendrajoni meminta semua pihak punya komitmen kuat untuk menghabisi dua penyakit yang disebutnya sebagai pantangan.
"Saya minta kepada semua pihak untuk mencegah pungli pada lokasi wisata kita, orang bayar wajib ada karcisnya, termasuk juga aksi premanisme wajib dicegah," tegas Bupati Pesisir Selatan (Pessel), Hendrajoni dalam keterangannya, dikutip Jumnat (28/3/2025).
Pungutan liar atau pungli di objek wsiata di Pessel memang sudah sering dikeluhkan masyarakat. Ia tak menampik aksi-aksi pungli premanisme telah merusak citra daerah.
"Orang tak akan mau berkunjung, kalau mereka tak nyaman, orang berwisata ingin kenyamanan" ingatnya.
Begitu juga, lanjut Hendrajoni, soal tarif makanan yang perlu diberlakukan dengan transparan. Tidak boleh ada aksi 'getok' harga atau di Sumbar dikenal dengan istilah 'mamakuak' wisatawan saat membeli makanan.
"Jangan sampai orang merasa dicurangi, membayar harga yang tak sesuai dengan tarif," tandasnya.
Makanya, ia pun meminta setiap rumah makan atau restoran sudah harus memiliki standar harga. Semua harga harus tercatat dan disampaikan sebelum wisatawan memesan makanan.
"Jadi, makanan dan (produk) UMKM sudah ada list harganya, sehingga orang puas," ulasnya.
Sekadar informasi, pembenahan pariwisata telah menjadi prioritas Hendrajoni dalam 100 hari masa kerjanya sejak dilantik Presiden Prabowo Subianto pada 20 Februari lalu. Selain soal standar pelayanan, Hendrajoni juga fokus memeb membenahi sarana atau infrastruktur pariwisata, salah sataunya gerbang Pessel di batas daerah yang menjadi etalase.
Gerbang batas Pessel - Kota Padang kini sudah terlihat semarak lagi. Lampu-lampu yang semula padam dan cenedrung tak terurus, kini kembali menyala. Begitu juga penataan Pantai Carocok tengah dikebut. Tenda-tenda yang semula menyesaki ruang parkir sekarang sudah dipindahkan.
Para pedagang tenda direlokasi ke kios-kios pujasera. Sementara saat ini sudah terlihat bersih, pemandangan sudah lepas jauh ke samudera. Pengamat kebijakan publik, Epaldi Bahar menilai upaya penataan yang dilakukan dengan gerak cepat pemerintahan baru patut diapresiasi.
"Bahkan publik dengan antusias memberikan dukungan, buktinya di medsos kegiatan Hendrajoni-Risnaldi viral dan direspons positif," ungkap Epaldi.
Mantan Ketua KPUD Pessel itu yakin bahwa program 100 hari akan membawa dampak bagi munculnya harapan baru.
"Artinya, kepercayaan publik tumbuh, sehingga dukungan positif masyarakat akan menjadi energi tersendiri bagi Pemda," pungkas Epaldi.
Baca juga: Destinasi Wisata Pesisir Selatan Bersiap Sambut Kunjungan Wisatawan saat Libur Lebaran 2025
Pessel sendiri punya sejumlah destinasi wisata unggulan. Di antaranya wisata pantai dan pulau. Beberapa sudah populer bagi wisatawan yakni, Kawasan Wisata Mandeh, Pantau Batu Kalang, Pantai Carocok Painan, dan Pantai Pasir Putih. Selain itu, juga ada Air Terjun Bayang Sani dan Jembatan Akar yang unik.
Tak hanya objek wisata, Pessel juga terkenal dengan kuliner yang lezat, utamanya masakan olahan hasil laut seperti ikan, udang dan lainnya. Sehingga, wisatawan yang ke Pessel, dapat dengan nyaman mengunjungi destinasi wisata.
[*/pkt]
