Nelayan Air Bangis Tolak Kompensasi Rp50 Juta dari PT BTN

Berita Pasaman Barat, Nelayan Air Bangis, Nelayan Air Bangis Tolak Kompensasi Rp50 Juta dari PT BTN, Lingkungan, Virus Corona, Covid-19 Sumbar

Musyawarah antara pihak PT BTN dengan masyarakat nelayan tradisional Air Bangis di ruang kerja Ketua DPRD Pasbar, Parizal Hafni, Kamis (30/4/2020). [Foto: Romi]

Simpang Empat, Padangkita.com – Perwakilan masyarakat nelayan Air Bangis, Kecamatan Sungai Beremas, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) menolak kompensasi sebesar Rp50 juta yang diberikan PT Bintara Tani Nusantara (BTN) terkait dampak jebolnya tanggul limbah perusahaan sawit yang mencemari sungai dan laut Air Bangis.

Kompensasi sebesar Rp50 juta itu dinilai tak sebanding dengan hilangnya penghasilan ratusan nelayan sejak Batang Pigogah dan laut Air Bangis tercemar, akibat dialiri limbah pabrik sawit Jumat (17/4/2020) lalu.

Penolakan tersebut disampaikan perwakilan nelayan dalam pertemuan dengan pengurus PT BTN, yang dimediasi oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pasbar, Parizal Hafni di ruang kerja Ketua DPRD Pasbar, Kamis (30/4/2020).

Selain Parizal Hafni, dalam pertemuan itu hadir Senior Eksekutif Manajer (SEM) PT BTN Nasrul Syam, Manajer Pabrik PT BTN Harli, Manajer Kebun Agus Supriyono, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Pasbar Arial Effendi, Kabid Dinas Lingkungan Hidup Haryunidra, dan lima orang perwakilan masyarakat setempat yang diketuai oleh Aidil Fitra.

"Kami sejauh ini masih mempunyai iktikad baik terhadap pihak perusahaan dengan mengutamakan penyelesaian secara kekeluargaan," kata Aidil Fitra usai pertemuan.

Baca juga: PT BTN Janji Selesaikan Dampak Jebolnya Kolam Limbah

Aidil menyebutkan, sejak sungai dan laut tercemar limbah sawit, masyarakat nelayan Air Bangis tidak melaut lagi, karena hasil tangkapan sangat jauh menurun.

"Sebelumnya nelayan mendapatkan hasil sekali melaut sekitar 15-20 kilogram, saat ini hanya 1-2 kilogram," ujar Aidil. Dari perhitungan seperti inilah, sebelumnya para nelayan menuntut kompenasi ke PT BTN sebesar Rp150 ribu per hari untuk setiap nelayan, selama 30 hari atau sebulan.

Baca juga: Limbah Pabrik Cemari Sungai dan Laut, 600 Nelayan Air Bangis Kehilangan Pekerjaan

Oleh karena itu, kompensasi Rp50 juta diberikan PT BTN, kata Aidil tidak bisa mereka terima. Sebab masyarakat yang terdampak mencapai ratusan nelayan.

"Kami tidak menerima kompensasi sejumlah itu. Kami akan menempuh jalan lain apabila hal ini tidak ada perubahan dari pihak perusahaan," tegas Aidil.

Penolakan perwakilan nelayan ini kemudian dituangkan dalam berita acara antara kedua belah pihak, yang disaksikan disaksikan langsung oleh Ketua DPRD Pasbar Parizal Hafni.

Nasrul Syam dari PT BTN menyatakan kompensasi yang diberikan adalah bukti tanggung jawab terhadap musibah yang terjadi. Nilai Rp50 juta yang diberikan, kata Nasrul, adalah nilai yang wajar.

"Kami tidak pungkiri kejadian ini. Kami akui ini salah satu kelalaian kami di dalam perusahaan," ujarnya.

Nasrul Syam menjelaskan, PT BTN sebelumnya juga sudah menyelesaikan permasalahan yang sama dengan warga Pigogah dengan memberikan kompensasi kepada warga setempat.

"Kita juga siap memberikan kompensasi kepada nelayan di Air Bangis sesuai keputusan dari pemilik yakni sebesar Rp50 juta," ungkapnya.

Parizal Hafni menegaskan, dirinya berada di pihak masyarakat dan akan tetap memperjuangkan kepentingan masyarakat.

"Kami ada karena masyarakat. Saya berada di pihak masyarakat. Jadi saya harap pihak perusahaan tidak merugikan masyarakat," tegasnya.

Namun, di sisi lain Parizal Hafni juga mengatakan pemerintah juga membutuhkan perusahaan dalam mendukung meningkatkan ekonomi dan pembangunan.

"Kita tidak bisa pungkiri pemerintah juga membutuhkan perusahaan. Tentu kita harapkan dalam penyelesaian ini saling menguntungkan," tambahnya. [rom]


Baca berita Pasaman Barat terbaru hanya di Padangkita.com

Baca Juga

Indonesia Vs Arab Saudi: Duel Seru di Lapangan, Sampah Plastik Jadi 'PR' Kita Semua
Indonesia Vs Arab Saudi: Duel Seru di Lapangan, Sampah Plastik Jadi 'PR' Kita Semua
Pemprov Sumbar telah Asuransikan 7.000 Nelayan lewat BPJS Ketenagakerjaan
Pemprov Sumbar telah Asuransikan 7.000 Nelayan lewat BPJS Ketenagakerjaan
Dinilai Paling Layak Pimpin Sumbar, Mahyeldi akan Prioritaskan Infrastruktur di Daerah Terisolasi
Dinilai Paling Layak Pimpin Sumbar, Mahyeldi akan Prioritaskan Infrastruktur di Daerah Terisolasi
Mahyeldi Ungkap Rencana Pengembangan Pelabuhan Teluk Tapang Jadi Pusat Ekspor
Mahyeldi Ungkap Rencana Pengembangan Pelabuhan Teluk Tapang Jadi Pusat Ekspor
Pendukung di Pasbar Ini Siap Jalan Kaki 100 Km Jika Targetnya Memenangkan Mahyeldi-Vasko Tak Tercapai
Pendukung di Pasbar Ini Siap Jalan Kaki 100 Km Jika Targetnya Memenangkan Mahyeldi-Vasko Tak Tercapai
Berkunjung ke Kinali Pasaman Barat, Vasko Ruseimy Disambut Hangat Masyarakat
Berkunjung ke Kinali Pasaman Barat, Vasko Ruseimy Disambut Hangat Masyarakat