Padang, Padangkita.com - Pemerintah Provinsi (Pemrov) Sumatra Barat (Sumbar) menyatakan banyak cara dan alasan (modus) bagi para perantau yang mudik untuk bisa masuk ke wilayah Sumbar.
Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit mengatakan salah satu modus yang dilakukan adalah menyulap kendaraan penumpang menjadi kendaraan pengangkut logistik atau barang.
Modus lain yang dilakukan pemudik adalah menumpang truk yang mengangkut kendaraan baru hingga menggunakan perahu agar tidak melewati posko cek poin di perbatasan Provinsi Sumbar-Riau.
"Kita masih temukan oknum pemudik yang menggunakan ragam cara untuk bisa masuk Sumbar," katanya saat melakukan sidak ke perbatasan Kabupaten Limapuluh Kota, Selasa (19/5/2020).
Nasrul Abit meminta kepada seluruh masyarakat untuk memaklumi kondisi saat ini. Memurutnya upaya yang dilakukan pemerintah dengan membatasi akses keluar masuk saat ini agar persoalan-19 bisa segera selesai.
Baca juga: Update Covid-19 Sumbar: 11 Orang Lagi Positif, Kota Solok Catat Kasus Perdana
Dirinya meminta masyarakat untuk sementara waktu bersabar dan tidak lagi menggunakan ragam modus untuk bisa masuk ke wilayah Sumatra Barat.
“Untuk sementara, tidak ada lagi yang masuk ke Sumbar. Ini semua untuk kesehatan dan keselamatan kita semua,” tegasnya.
Wagub menyampaikan pelaksanaan PSBB di Sumbar tinggal sembilan hari lagi, Pemprov bertekad untuk menuntaskan kasus transmisi lokal Covid-19.
Karena berdasarkan hasil analisis, saat ini kasus penyebaran Covid-19 di Sumbar terjadi akibat adanya transmisi lokal. Sementara untuk kasus dari luar (imported case) tidak ditemukan lagi sejak pengetatan yang dilakukan di sembilan jalur masuk ke Sumbar.
“Kalau masih ada, tentu juga imported case bisa berpotensi terulang kembali,” tutup Nasrul. [abe]