Padangkita.com - Pembawa acara berita Najwa Shibab ikut memberi komentar terkait finalis Puteri Indonesia 2020 asal Sumatra Barat Kalista Iskandar yang gugup saat membaca Pancasila. Dalam instagramnya, Najwa Shibab memberikan pembelaan terhadap Kalista.
Menurut Najwa, kejadian yang dialami Kalista adalah hal biasa yang disebabkan karena gugup.
Najwa mengatakan wajar jika Kalista gugup dan tidak bisa lancar menyebutkan Pancasila. "Karena kegugupan wajar dialami seseorang yang pertama kali muncul di depan televisi," tulisnya.
Apalagi, katanya, Kalista juga tampil pertama kalinya secara langsung.
"Jadi wajar jika dia merasa gugup," ujar Nana lagi.
Najwa megenang, kejadian yang dialami Kalista Iskandar mengingatkannya pada saat pertama kali siaran langsung.
Najwa mengaku pernah mengalami gugup luar biasa saat awal menjalankan profesinya sebagai jurnalis.
Kala itu, ia mengaku sangat gugup. Saking gugupnya, Najwa Shihab sampai salah menyebut namanya sendiri.
"Saya jadi teringat pengalaman siaran langsung pertama kali. Gugup luar biasa. Saya sampai salah menyebut nama sendiri. Bayangkan, perdana muncul di televisi tapi memperkenalkan diri sebagai orang lain," imbuhnya.
Tak hanya salah menyebut namanya sendiri, wanita berusia 42 tahun itu juga pernah salah menyebut nama sebuah tempat.
Seharusnya, Najwa Shihab menyebut Kota Calang namun ia justru menyebut nama Kota Calung.
"Teringat juga pengalaman meliput bencana tsunami di Aceh. Karena kekalutan situasi saya salah menyebut Kota Calang menjadi Calung," paparnya.
Akibat kesalahan nama kota yang ia sebutkan, Najwa Shihab dihampiri seorang lelaki sambil menangis.
Ini lantaran lelaki tersebut menunggu kabar keluarganya yang tengah berada di kota Calang.
"Usai laporan langsung itu, saya dihampiri oleh seorang bapak sambil menangis, karena ia masih menunggu kabar dari keluarganya di kota yang saya salah sebut tadi," ungkapnya.
Seperti diketahui, kegugupan Kalista saat tampil di panggung grand final Puteri Indonesia 2020 membuat ia tidak bisa membaca isi Pancasila yang ditanyakan dewan juri.
Dewan juri yang menayakan tersebut adalah Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. (*/Son)
[jnews_block_16 number_post="1" include_post="35812" boxed="true" boxed_shadow="true"]