
Kebakaran Hutan. (Foto: Greenpeace.org)
Padangkita.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat (Sumbar) mengimbau masyarakat berhati-hati menggunakan dan menyalakan api. Kondisi kemarau yang melanda Sumbar saat ini sangat rawan terjadi bencana kebakaran.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar Rumainur mengatakan beberapa waktu lalu telah terjadi kebakaran di sejumlah titik di Sumbar, seperti di kawasan Bukit Nobita Padang dan Gunung Talang Kabupaten Solok. Menurut Rumainur, sampai saat ini, belum diketahui penyebab kebakaran, apakah karena faktor alam atau akibat kelalaian manusia.
“Jadi masyarakat diimbau untuk berhati-hati melakukan aktivitas bakar-membakar,” kata Rumainur saat dihubungi Padangkita.com, Selasa (06/02/2018).
Rumainur meminta para petani untuk tidak melakukan aktivitas membakar di lahan yang berdekatan dengan hutan. Kalau ingin juga melakukan aktivitas bakar-membakar, petani mesti mencari lokasi yang aman dan harus menunggu sampai api benar-benar padam.
Sementara itu, bagi masyarakat di daerah pemukiman juga diingatkan untuk hati-hati atau bahkan mengurangi aktivitas membakar, seperti membakar sampah. Kondisi kering saat ini sangat mudah bagi api untuk menjalar dan menyebabkan kebakaran.
Selain rawan kebakaran, kondisi kemarau juga rawan dengan angin kencang. Masyarakat pun diminta berhati-hati dengan kondisi ini karena berpotensi menyebabkan pohon tumbang.
“Di beberapa lokasi ada laporan pohon tumbang karena angin kencang. Masyarakat harus waspada,” ujarnya.