Berita Padang terbaru dan berita Sumbar terbaru: Aksi demonstrasi menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di Padang ricuh. Batu, botol air minum hingga sendal mulai melayang dari arah para demonstran.
Padang, Padangkita.com - Aksi demonstrasi menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatra Barat (Sumbar) ricuh. Para pendemo mulai melemparkan batu, botol air minum dan sendal ke arah polisi.
Kericuhan itu berawal ketika Ketua DPRD Sumbar, Supardi mendatangi massa sekitar pukul 16.00 WIB.
Supardi terlihat naik ke atas mobil komando dengan dijaga ketat oleh pihak kepolisian. Ia memberikan penjelasan kepada ratusan massa yang ikut ujuk rasa tersebut.
"Di sini, saya akan memberikan penjelasan dan jawaban kepada adik-adik semua terkait tuntutan kalian soal pengesahan UU Cipta Kerja," ujar Supardi memulai perkataannya.
Menurut Supardi, terkait pengesahan UU Cipta Kerja, ia sebagai Ketua DPRD Sumbar tidak bisa memutuskan apakah akan menerima atau menolak, begitu juga atas nama lembaga (DPRD-red).
"Kita tampung aspirasi adik-adik semua," kata Supardi.
Lalu, Supardi menyebutkan, bahwa pihaknya hanya bisa menyampaikan kepada pemerintah pusat agar meninjau kembali pengesahan UU cipta kerja. Karena di DPRD sudah ada tingkawan kewenangan dan kewajiban masing-masing.
Baca juga: Aksi Tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di Padang Tetap Bertahan Meskipun Hujan
"Saya tegaskan, kita DPRD Sumbar tidak bisa bersikap seperti itu (menolak UU Cipta Kerja-red)," tegasnya.
Karena jawaban itulah, massa mulai gerah dan kericuhanpun tak dapat dielakkan. Batu, botol air minum dan sendal mulai melayang dari arah demonstran. [zfk]