Padang, Padangkita.com – Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mengambil langkah proaktif dalam menyambut arus mudik Lebaran tahun ini.
Sebanyak 604 masjid ramah musafir disiapkan di sepanjang jalur mudik di seluruh kabupaten dan kota di Sumatera Barat (Sumbar), sebagai bentuk komitmen untuk memberikan kenyamanan bagi para pemudik.
Kepala Kanwil Kemenag Sumbar, Mahyudin, mengungkapkan bahwa inisiatif ini merupakan wujud dukungan Kemenag Sumbar terhadap para pemudik yang akan merayakan Hari Raya Idulfitri di kampung halaman.
“Kami telah menyiapkan 604 masjid ramah musafir yang tersebar di berbagai titik strategis di Sumatera Barat. Kami juga telah menginstruksikan Kemenag di tingkat kabupaten dan kota, bekerja sama dengan Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan, untuk memastikan fasilitas yang nyaman tersedia bagi para pemudik,” ujar Mahyudin pada Minggu (30/3/2025).
Mahyudin menekankan bahwa fasilitas yang disediakan di masjid-masjid tersebut tidak harus mewah atau baru. “Yang terpenting adalah kebersihan dan kenyamanan masjid, sehingga para pemudik dapat beristirahat dengan tenang saat singgah,” sambungnya.
Lebih lanjut, Mahyudin mengimbau seluruh pengurus masjid yang berada di jalur mudik untuk membuka masjid mereka selama 24 jam. “Selain membuka masjid selama 24 jam, kami juga meminta pengurus untuk memberikan penanda yang jelas mengenai keberadaan masjid atau musala, memastikan toilet bersih dan air wudu tersedia, serta memberikan kesempatan bagi para pemudik yang ingin beristirahat sejenak,” pesan Kakanwil.
Inisiatif ini, menurut Mahyudin, sejalan dengan Surat Edaran Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2025 tentang Panduan Penyelenggaraan Ibadah Ramadan dan Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah/2025 Masehi, yang salah satunya menekankan pentingnya memberikan fasilitas yang memadai bagi musafir.
Kakanwil juga menginstruksikan jajaran Kemenag di tingkat kabupaten dan kota untuk melakukan pendataan jumlah pemudik yang singgah di setiap masjid secara berkala, baik selama arus mudik maupun arus balik. Data ini akan berguna untuk evaluasi dan peningkatan layanan di masa mendatang.
Untuk memastikan program masjid ramah musafir ini berjalan sukses, Kakanwil meminta jajarannya untuk berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait.
“Sinergi antara jajaran Kemenag di daerah dengan pengelola masjid, pemerintah daerah, kepolisian, serta para donatur sangat diperlukan agar layanan bagi pemudik dapat berjalan optimal,” ucapnya.
Mahyudin berharap keberadaan masjid ramah pemudik ini tidak hanya menjadi sekadar data atau kegiatan seremonial, tetapi benar-benar memberikan manfaat nyata bagi para pemudik. “Kebersihan dan ketersediaan fasilitas yang memadai harus menjadi prioritas utama,” pungkas Kakanwil.
Sebagai bentuk monitoring dan evaluasi, Kakanwil Mahyudin juga melakukan peninjauan ke salah satu masjid ramah musafir, yaitu Masjid Baitul Huda di Kota Padang Panjang.
“Masjid Baitul Huda ini merupakan salah satu contoh masjid ramah musafir yang baik di Sumatera Barat, bahkan diusulkan untuk mengikuti lomba tingkat nasional. Pengurus masjid ini bahkan menyediakan penginapan gratis bagi para musafir,” tutup Mahyudin.
Baca Juga:
Berikut adalah data sebaran Masjid Ramah Pemudik di setiap Kabupaten/Kota di Sumatera Barat:
- Kota Bukittinggi: 20 masjid
- Agam: 86 masjid
- Kabupaten Lima Puluh Kota: 15 masjid
- Kabupaten Pesisir Selatan: 37 masjid
- Kabupaten Sijunjung: 19 masjid
- Kabupaten Solok: 22 masjid
- Kepulauan Mentawai: 5 masjid
- Kota Padang: 26 masjid
- Kota Pariaman: 9 masjid
- Kota Payakumbuh: 94 masjid
- Kota Sawahlunto: 5 masjid
- Kota Solok: 7 masjid
- Kota Padang Panjang: 9 masjid
- Kabupaten Padang Pariaman: 70 masjid
- Pasaman: 71 masjid
- Pasaman Barat: 16 masjid
- Solok Selatan: 64 masjid
- Tanah Datar: 28 masjid