Istanbul, Padangkita.com - Beberapa minggu setelah alih fungsi bangunan bersejarah Hagia Sophia menjadi sebuah masjid, Museum Chora, salah satu bangunan Bizantium paling terkenal di Istanbul, juga akan dibuka kembali sebagai tempat ibadah Muslim oleh pemerintah Turki.
Berasal dari Kekaisaran Bizantium abad keenam, struktur bangunan yang indah dari Chora tetap utuh. Pada abad ke-16, setelah penaklukan Istanbul oleh Mehmet II, gereja tersebut diubah menjadi masjid.
Bagian dalam bangunan ditutupi dengan beberapa mosaik dan lukisan dinding Bizantium tertua dan terbaik yang masih ada. Mereka ditemukan dan dipulihkan setelah bangunan itu diubah menjadi museum.
Karena larangan gambar ikonik di tempat-tempat sholat Muslim, lukisan dinding gereja ditutup di bawah lapisan plester, yang berdampak pada kerusakan pada beberapa sudut. Hal itu kemudian diperparah dengan adanya gempa bumi besar (khususnya di abad ke-12).
Pada 2019, pengadilan Turki membatalkan keputusan 1945 yang mengubah Chora, yang dikenal sebagai Kariye dalam bahasa Turki, menjadi museum yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan.
Baca juga: Abu Dhabi Punya Cara Unik Sambut Tahun Baru Islam
Pada Jumat 21 Agustus 2020, sebuah dekrit yang ditandatangani oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan dan diterbitkan dalam surat kabar resmi Turki menyatakan "pengelolaan Masjid Kariye dipindahkan ke Direktorat Urusan Agama, dan (masjid) akan dibuka untuk beribadah," demikian seperti dikutip dari TRT World, Sabtu (22/8/2020).
Museum yang terletak di dekat tembok kota kuno ini terkenal dengan mosaik dan lukisan dindingnya yang rumit. Itu berasal dari abad ke-4, meskipun bangunan itu mengambil bentuknya saat ini pada abad ke-11 hingga ke-12. [*/try]