Padangkita.com - Pemerintah membuat kebijakan untuk mempermudah rakyatnya. Namun ternyata ada saja aturan yang justru menyulitkan pembuat kebijakan itu sendiri. Hal inilah yang sepertinya dialami Menteri Keuangan Korea Selatan, Hong Nam Ki.
Pasalnya, ia menjadi korban aturan perumahan yang dirancang olehnya sendiri. Sebab, kontrak sewa rumah yang dia tempati Hong Nam Ki diputus oleh penyewa dan membuatnya terpaksa harus mencari tempat tinggal baru. Bahkan Menteri Keuangan Korea itu sulit untuk mencari rumah baru.
Menurut laporan media setempat, pemilik rumah yang ditempati Hong Nam Ki bereaksi karena kebijakan menteri tersebut. Alhasil, pejabat Korea itu terpaksa mencari rumah lebih jauh dari kantornya karena rata-rata deposit di daerah itu telah melonjak.
Hong Nam Ki sendiri memberlakukan aturan perumahan itu sejak Juni lalu. Namun akibat kebijakannya, menteri Korea Selatan itu sulit mencari rumah. Warganet Korea Selatan lantas memberikan beragam tanggapan terkait nasib menteri tersebut.
"Yang buruk menjadi lebih buruk, dia bisa berkemah di Gedung Biru Kepresidenan, kan?," tulis seorang warganet di forum real estate online.
Dilansir dari Reuters, (22/10/2020), harga apartemen di Seoul telah meningkat lebih dari 50 persen. Undang-Undang Perlindungan Sewa Perumahan yang dikeluarkan Hong, membatasi peningkatan simpanan deposit sebesar 5 persen. Hal itu membuat penyewa bisa memperpanjang kontrak dua tahun standar. Namun tak bisa dilakukan jika pemilik tanah pindah ke properti tersebut.
Di Korea Selatan deposit itu disebut ‘jeonse’. Setiap tuan rumah menginvestasikan deposit dan pengembalian uang saku.
Menurut laporan Yonhap, pada akhir Juli, tiga undang-undang kontroversial tentang sewa rumah mulai berlaku untuk membantu menstabilkan harga rumah yang melonjak. Kebijakan tersebut juga dibuat dengan memilirkan untuk tetap melindungi hak-hak penyewa.
Undang-undang tersebut juga menjamin keabsahan kontrak sewa rumah hingga empat tahun. Aturan tersebut juga membatasi kenaikan sewa maksimum sebesar 5 persen jika terjadi pembaruan kontrak.
Kebijakan tersebut ternyata menuai pro dan kontra dari masyarakat. Hong juga langsung mendapat dampak dari kebijakannya tersebut lantaran pemilik rumah yang disewanya memutuskan untuk mencari penyewa baru untuk mendapat peningkatan deposit.
Baca juga: Bakteri Berusia 3,5 Juta Tahun Ini Diyakini Ilmuan Dapat Memperpanjang Umur
Pada sesi audit rutin parlemen awal Oktober lalu, Hong mengaku jika dirinya belum mendapat rumah yang baru. Kendati demikian, ia menolak memberikan tanggapan pada media terkait kebijakan yang membuatnya kehilangan tempat tinggal. [*/Prt]