Tuapejat, Padangkita.com - Wakil Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Audy Joinaldy menyebut, bahwa kekayaan Kepulauan Mentawai tidak hanya pantai, tetapi masih banyak potensi lainnya. Hanya, kata dia, kekayaan itu belum banyak diketahui masyarakat luas.
Demikian diungkapkan Wagub Audy saat membuka Festival Pesona Mentawai (FPM), Rabu (4/10/2023) malam. Menurut Audy, FPM merupakan salah satu solusi untuk promosi berbagai potensi Mentawai kepada masyarakat luas.
Sebab, dalam acara itu menampilkan beragam potensi daerah berjuluk Bumi Sikerei. Di antaranya seni dan budaya lokal, kuliner, nilai-nilai tradisi, sejarah, serta peluang investasi.
"Jika ingin mengetahui lebih jauh tentang Mentawai cukup hadir saja di acara FPM. Semua tersaji di sini secara lengkap dan utuh. Kegiatan ini adalah etalase Bumi Sikerei," kata Audy saat membuka acara FPM.
Ia mengatakan, selama ini Kepulauan Mentawai dikenal sebagai surga bagi peselancar mancanegar, karena ombak yang menantang. Tujuan wisatawan mancanegara ke Sumatra Barat (Sumbar), sebagian besar menuju Mentawai. Namun, pada pandemi Covid-19, kunjungan mengalami penurunan signifikan. Kini, ketika kran pergerakan orang sudah dibuka, Mentawai harus kembali ramai dengan wisatawan.
Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah kunjungan wisatawan ke Sumbar sempat mengalami penurunan, karena dampak pandemi Covid-19.
Rinciannya, jumlah kunjungan wisatawan nusantara ke Sumbar pada tahun 2020 sebanyak 8.041.868 orang, kemudian tahun 2021 turun menjadi 4.785.886 orang, dan kembali meningkat pada tahun 2022 menjadi 5.913.795 orang.
Sementara untuk kunjungan wisatawan mancanegara, pada tahun 2020 jumlahnya tercatat sebanyak 10.875 orang. Kemudian, menurun drastis menjadi nol pada tahun 2021, karena pintu masuk orang asing, salah satunya bandara memang ditutup akibat pandemi Covid-19. Jumlah wisatawan mancanegara kembali naik menjadi 4.144 orang pada tahun 2022, sejalan dengan dibukanya Bandara Internasional Minangkabau (BIM).
Khusus untuk Mentawai, jumlah kunjungan wisatawan nusantaranya pada tahun 2020 sebanyak 122.793 orang, tahun 2021 turun menjadi 318 orang, dan kembali turun jauh menjadi 5 orang pada tahun 2022.
Sedangkan untuk kunjungan wisatawan mancanegara selama kurun waktu tersebut, kondisinya berjalan tidak sesuai harapan, hal itu disebabkan karena adanya pandemi Covid-19.
"Tingkat kunjungan wisatawan ke Mentawai dalam kurun waktu 3 tahun terakhir menunjukkan trend penurunan. Kondisi demikian, tidak hanya terjadi di Mentawai, tapi juga dialami seluruh daerah destinasi wisata di Indonesia," kata Audy.
Lebih lanjut Audy menjelaskan, saat ini sektor pariwisata dunia sudah mulai bangkit kembali, pascapandemi Covid-19. Oleh karena itu, Audy mendorong kebangkitan tersebut juga harus terasa di Sumbar, salah satu caranya dengan menggencarkan promosi daerah.
Audy mengakui, dewasa ini masih banyak orang mengenal Mentawai hanya dari keindahan alamnya saja. Padahal, kata Audy, banyak sisi lain dari Mentawai yang menarik. Maka untuk memperkenalkannya, ia menilai perlu dilakukan promosi yang lebih masif.
"Mentawai itu tidak hanya pantai, tapi juga ada budaya dan seni tradisi yang otentik. Namun banyak yang tidak mengetahuinya. Itulah tugas kita saat ini, bagaimana itu bisa diketahui masyarakat luas, tujuannya agar setelah itu mereka menjadi tertarik untuk datang," kata Audy.
Audy menyebut, Pemprov Sumbar siap membantu daerah dalam mengembangkan potensinya masing-masing. Salah satunya melalui mekanisme Bantuan Keuangan Khusus (BKK). Formula serupa sebelumnya telah dilakukan di sejumlah daerah di Sumbar dan dinilai cukup efektif.
Dalam kesempatan yang sama, Penjabat Bupati Kepulauan Mentawai Fernando Jongguran Simanjuntak mengatakan, penyelenggaraan FPM bertujuan untuk memeriahkan peringatan ke-24 Hari Jadi Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Acara yang berlansung selama empat hari itu, melibatkan ratusan pelaku UMKM lokal, dan uniknya setiap pengunjung FPM diwajibkan menggunakan pakaian khas Mentawai.
Untuk pembiayaan acara, Fernando menyebut dibantu oleh Pemprov Sumbar melalui Dinas Pariwisata Provinsi Sumbar sebesar Rp500 juta.
Baca juga: Audy Ungkap 3 Keunggulan Wisata Mentawai saat Pimpin Aksi Bersih di Pantai Jati
"Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi untuk Kabupaten Kepulauan Mentawai. Semoga upaya kita bersama ini dapat mempercepat daerah ini menjadi lebih sejahtera, lebih mandiri dan lebih mendunia," kata Fernando. [*/adpsb]
Baca berita Mentawai terbaru dan berita Sumbar terbaru hanya di Padangkita.com.