Jakarta, Padangkita.com - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN), Bambang PS Brodjonegoro meresmikan pengoperasian mesin deteksi Covid-19, Cobas 6800 Systems, Kamis (16/7/2020).
Mesin yang dioperasikan oleh Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman ini, kata Bambang, mampu meningkatkan pemeriksaan sampel untuk mengidentifikasi Covid-19 hingga 1.000 per hari.
“Kami berbangga LBM Eijkman melakukan terobosan yaitu pada hari ini, menggunakan mesin yang nantinya bisa meningkatkan kapasitas pengujian menjadi 1.000 sampel per hari. Dengan metode mesin RT PCR biasa sebelumnya mampu 400 sampel,” kata Menteri Bambang dilansir dari Liputan6.com, Kamis (16/7/2020).
Cobas 6800 Systems adalah sistem otomatisasi yang khusus didesain untuk pengerjaan aplikasi yang highthrouput seperti perhitungan viral load, skrining darah, dan uji mikrobiologi lainnya.
Sistem otomatisasinya meliputi sistem tertutup untuk ekstraksi RNA dan amplifikasi polymerase chain reaction (PCR) sampel klinis dengan kapasitas hingga 1.000 pengujian dalam 24 jam.
Apabila dibandingkan dengan pemeriksaan PCR secara manual, sistem ini mampu meminimalisir kesalahan pre-analitik selama proses pemeriksaan Covid-19 serta mengurangi jumlah sumber daya manusia yang dibutuhkan.
Peningkatan kapasitas pengujian tersebut, menurut Bambang, akan sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang menargetkan pengujian tes Covid-19 sebanyak 30.000 spesimen per hari.
Baca juga: Banggar DPR: Ada Rumah Sakit “Nakal” Palsukan Pasien Covid-19 Demi Bantuan Rp90 Juta
“Ada peningkatan dua setengah kali lipat sampel dalam sehari, dan tentunya akan sangat membantu target Bapak Presiden yang saat ini sampai 30.000 per hari. Kemudian kita juga harus mengejar target WHO," ujar Bambang.
"Dan ini lah saya yakin upaya pemerintah yang tidak kenal lelah memenuhi target-target dalam penanganan Covid-19,” tambahnya.
Selain itu, Direktur LBM Eijkman Profesor Amin Soebandrio mengatakan bahwa selain kecepatan pemeriksaan, kelebihan alat ini adalah tidak memerlukan intervensi manusia secara penuh saat beroperasi sehingga fungsi keamanannya juga lebih baik.
"Semuanya juga terkendali jadi kualitasnya lebih terjamin dan kerjanya lebih cepat. Itu kenapa bisa mencapai seribu tes per hari," kata Amin dalam kesempatan yang sama. Ia mengatakan, dalam 8 jam mesin ini bisa menguji sekitar 380 spesimen. [*/try]