China, Padangkita.com - Pemerintah Indonesia dan China menghilangkan berbagai hambatan dalam perdagangan bilateral. Upaya ini diharapkan meningkatkan kerja sama dan volume perdagangan antara RI-China.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, Indonesia menyambut baik peningkatan volume perdagangan, dan kian menyusut angka defisit perdagangan antara kedua negara.
"Perdagangan kedua negara telah meningkatkan keseimbangan. Perdagangan Indonesia-China tahun 2021 meningkat 54 persen dan mencapai lebih dari 110 miliar dolar AS," ujar Menlu Retno melalui keterangan tertulis, usai pertemuan dengan Menlu China Wang Yi, di Provinsi Anhui, China, dikutip Padangkita.com, Minggu (3/4/2022).
Dalam lawatan yang dilakukan Kamis (31/3/2022) tersebut, selain soal perdagangan, Retno dan Wang Yi membahas sejumlah isu kawasan dan internasional.
“Tentunya situasi di Afghanistan dan Ukraina kami bahas secara mendalam dalam pertemuan,” kata Menlu Retno.
Terkait situasi di Afghanistan, Retno selalu penting untuk mendorong Taliban untuk segera memenuhi janji yang disampaikan, termasuk tentang kemajuan akses pendidikan bagi perempuan di negara itu.
Tentang Ukraina, Retno menjelaskan pentingnya bagi semua pihak, termasuk China, untuk mendorong segera diakhirinya perang agar krisis kemanusiaan tidak semakin memburuk.
Baca Juga:Seorang Pekerja Tambang Asal China Ditemukan Meninggal di Pelabuhan Teluk Tapang Pasaman Barat
Pertemuan bilateral antara Menlu RI dan Menlu China dilakukan di sela kegiatan di Tunxi, China. Menlu Retno menghadiri kegiatan pertemuan Neghboring Countries of Afghanistan + Dialog Menteri Luar Negeri Afghanistan. Selain dengan Menlu China, Retno juga melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Iran dan Menlu Rusia. [*/isr]