Jakarta, Padangkita.com - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan tidak ada gangguan frekuensi penerbangan terkait jatuhnya maskapai Sriwijaya Air dengan kode penerbangan SJ-182 di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Sabtu (9/1/2021).
Hal tersebut, kata Johnny, dipastikan melalui pantauan Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Kominfo yang menjaga tidak ada gangguan pada layanan komunikasi penerbangan di sana.
"Hasil monitor pada frekuensi marabahaya saat ini clear tidak ada gangguan yang merugikan, no harmful interference," jelas Johnny dalam siaran persnya, Minggu (10/1/2021).
Ia menyebut pihak Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI) Kominfo melalui unit pelaksana teknis (UPT) menggelar Posko Bersama bersama Airnav selama Natal dan Tahun baru (NATARU) dengan melakukan prioritas monitoring pada band penerbangan.
"Dan selama posko bersama tidak teridentifikasi gangguan pada band penerbangan, frekuensi penerbangan dari tanggal 1 Januari sampai dengan 9 Januari 2021 pada pukul 18.09 WIB masih clear dan tidak ada gangguan yang merugikan atau no harmful interference," terangnya.
Baca juga: Identifikasi Jenazah Korban Sriwijaya Air, 306 Personel Tim DVI Dikerahkan
Menurut Johnny, hingga saat ini UPT Ditjen SDPPI yang berada di DKI Jakarta, Banten dan Pontianak masih terus melakukan pemantauan frekuensi penerbangan dengan hasil tidak ada gangguan.
"Kami masih memonitor frekuensi penerbangan untuk memastikan tidak ada gangguan," ungkapnya.
Sebelumnya, Kominfo menyatakan mendukung monitoring frekuensi radio untuk kebutuhan upaya Kementerian Perhubungan, Basarnas, KNKT, dan TNI-Polri yang tengah fokus pada upaya pencarian pesawat udara Sriwijaya SJ 182 yang jatuh di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. [*/try]