Padangkita.com - Kopi asal Sumatera Barat berpeluang mendapat pasar di Eropa khususnya Belgia. Molenbergnatie pemasok kopi untuk Nestle dan Starbuck memberi sinyal untuk itu.
Selasa, pukul 10.00, waktu Antwerp, Belgia, seperti yang disampaikan Kabiro Humas Pemprov Sumbar Jasman Rizal, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno di undang oleh perusahaan Molenbergnatie.
Molenbergnatie merupakan perusahaan multi internasional yang bergerak dibidang pengumpul kopi dan pemasok kopi mentah terbesar di Eropa.
Molenbergnatie melalui Country Manager Charles Contamine menjelaskan, bahwa perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 1867 (150 tahun lalu) itu, membeli kopi dari pedagang seluruh dunia.
Hal ini, jelas Irwan, sangat diapresiasi, karena akan sangat membantu petani kopi, khususnya bisa mengurangi rantai perdagangan, dan petani bisa mendapatkan harga lebih baik.
Gubernur sumbar yang didampingi tiga orang Bupati, yaitu Bupati Agam, Bupati Solsel dan Bupati Sijunjung, sangat tertarik untuk kembangkan kopi di Sumbar yang kemudian bisa dijual ke Molenbergnatie.
"Kita dari propinsi melalui stakeholder terkait, mendorong dan memfasilitasi petani kopi kita di sumbar, agar bisa masuk dan bekerjasama dengan Molenbergnatie yang juga pemasok kopi Nestle, Starbuck, dan lain-lain," jelas Irwan.
Menurutnya, peluang petani kopi Sumbar terbuka lebar, karena kopi Indonesia, terutama kopi dari Sumbar, merupakan kopi terbaik di dunia atau berada dalam kualitas level tinggi.
Kualitas kopi Sumatera telah diakui sendiri oleh Molenbergnatie, terlebih mereka masih membutuhkan kopi dari Indonesia.
"Hal ini tentu semakin memperluas kesempatan kepada petani kopi kita untuk dapat berproduksi dengan kualitas lebih baik lagi," ujarnya.
Prinsip kita, tandas Irwan, sepanjang itu menguntungkan petani kopi dengan harga yang baik, akan dorong dan fasilitasi dengan sebaik-baiknya.
Menyikapi upaya Pemprov Sumbar membuka kran ekspor kopi ke Belgia, Ketua Umum Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Kopi Arabica Sumatera Minang Solok Alfadrian Syah mengatakan lumayan bagus dari sisi penjualan di pasar komoditinya.
"Semoga komitmen mereka bisa meningkatkan percaya diri pemerintah daerah dalam pengalokasian anggaran dalam APBD 1 dan APBD 2 kedepannya," ujar Alfadrian.