Padang, Padangkita.com - Universitas Andalas (UNAND) secara resmi meluncurkan Program Asistensi Pendidikan Agama Islam 2025 yang diikuti oleh 4.235 mahasiswa baru.
Program pembinaan spiritual terbesar di lingkungan perguruan tinggi ini bertujuan membentuk pribadi berkarakter, produktif, dan bermental sehat.
Rektor UNAND, Efa Yonnedi, menegaskan bahwa program ini diharapkan bisa melahirkan sarjana yang tidak hanya ahli secara akademis, tetapi juga pribadi muslim sejati.
“Uang Kuliah Tunggal (UKT) kita tidak mahal jika dibandingkan dengan Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) lain. Yang mahal adalah mahasiswa yang tidak punya tujuan hidup,” tegasnya dilansir, Senin (8/9/2025).
Efa mengingatkan mahasiswa agar memiliki tujuan hidup yang jelas, lebih produktif, dan tidak rapuh secara mental. Ia juga mengibaratkan mahasiswa agar tidak menjadi seperti stroberi yang mudah rapuh.
“Jika ada masalah, jangan dipendam sendiri. Ceritakan dan bagi dengan orang lain, tetapi tetap ingat, sandaran utama kita adalah Allah SWT,” tambahnya.
Program asistensi ini diselenggarakan dalam kelompok-kelompok kecil, yang masing-masing terdiri dari 15 hingga 16 mahasiswa dengan seorang asisten pendamping.
Selama minimal sepuluh kali pertemuan, para mahasiswa akan berdiskusi dan berlatih praktik ibadah, akidah, serta akhlak dalam kehidupan sehari-hari.
Tahun ini, UNAND juga meluncurkan modul dan buku panduan resmi asistensi. Hal ini bertujuan agar proses pembelajaran menjadi lebih profesional, terukur, dan seragam di seluruh fakultas.
Sebanyak 275 asisten yang telah melewati proses seleksi ketat dipercaya untuk mendampingi mahasiswa baru. Mereka berfungsi sebagai pembimbing akademis, teman diskusi, dan pendamping spiritual.
Pesan rektor sejalan dengan ceramah yang disampaikan oleh Prof. Ikhwan Matondang, Guru Besar Fakultas Syariah UIN Imam Bonjol. Ia menekankan pentingnya tauhid, ibadah, dan akhlak sebagai fondasi agar mahasiswa tidak hanyut dalam “fatamorgana dunia digital.”
Menurut Prof. Ikhwan, tauhid adalah arah, ibadah adalah jalan, dan akhlak adalah hasil nyata yang akan membentuk generasi beriman, berilmu, dan beramal.
UNAND berharap asistensi agama Islam tidak lagi dipandang hanya sebagai pelengkap mata kuliah, melainkan sebagai ruang pembinaan mental, spiritual, dan intelektual.
Baca Juga: Rektor Unand Ajak 1.500 Mahasiswa Baru Jadikan Salat Subuh Identitas Diri
Peluncuran ini menjadi momentum awal bagi mahasiswa baru untuk memulai perjalanan akademik dengan arah hidup yang jelas, semangat produktif, dan ketangguhan mental. [*/hdp]