Melihat Peluang Pasar Semen Padang, Tol hingga Pasar Raya dan Australia hingga Arab  

Melihat Peluang Pasar Semen Padang, Tol hingga Pasar Raya dan Australia hingga Arab  

PT. Semen Padang di Indarung, Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar) yang terus berkomitmen dalam pengelolaan lingkungan hidup. [Foto: Dok. Humas PT. Semen Padang]

Padang, Padangkita.com – Air muka Direktur Utama PT. Semen Padang, Asri Mukhtar Datuak Tumangguang Basa, malam itu terlihat berseri. Begitu juga dengan Komisaris Khairul Jasmi yang menemaninya.

Setali tiga uang, Sekretaris Perusahaan PT. Semen Padang Iskandar Zulkarnain Lubis, Kepala Unit Humas dan Kesekretariatan PT. Semen Padang Nur Anita Rahmawati, dan pejabat Semen Padang lainnya, juga sering melempar senyum.

Memang, saat itu adalah malam Ramadan menjelang Lebaran Idul Fitri 1444 H/ 2023 M. Namun, bukan itu saja yang membuat petinggi dan pejabat perusahaan semen kebanggaan orang Minang ini tampak semringah.

Menjawab Padangkita.com dan sejumlah pimpinan media di Sumatra Barat (Sumbar) dalam diskusi itu, Asri Mukhtar mengungkap sejumlah peluang pasar yang dapat menyerap produk PT. Semen Padang.

Pertama, dalam bulan April 2023 ini juga PT. Semen Padang kembali mengekspor semen ke Australia. Jumlahnya lumayan.

“Kita kirim 8 kapal. Tiap-tiap kapal sekitar 25 ribu ton. Jadi, totalnya sekitar 200 ribu ton,” ungkap putra Pariaman, kelahiran 23 Januari 1966 ini.

Soal ekspor ke Australia ini, sekaligus membuktikan kualitas produk Semen Padang. Sebab, Australia tentu juga meminta penawaran dan sampel dari perusahaan semen lain.

Namun, akhirnya Australia memutuskan kualitas produk Semen Padang yang sesuai kriteria mereka.

“Kita kirim sampel. Lalu, setelah dinilai cocok dan sesuai dengan kebutuhan mereka, mereka datang langsung ke pabrik kita. Sampel itu berasal dari Pabrik Indarung V. Jadi, produk yang akan kita kirim mesti dari pabrik tersebut,” terang Asri Mukhtar yang alumni SMAN 1 Padang.

Tak itu saja, tahun ini PT. Semen Padang juga kembali mengirim klinker ke Bangladesh. Negara di Asia Selatan ini memang telah lama menjadi pasar  produk PT. Semen Padang. Namun, sempat terhenti.

“Tawaran Bangladesh ini tentu harus kita ambil. Kalau tidak, nanti sudah pasti kompetitor yang akan mengisi,” ujar Asri lulusan Sarjana Teknik Elektro Arus Kuat dari Institut Teknologi Bandung (ITB) 1989.

Lalu, yang membuat wajah Asri Mukhtar makin cerah adalah kembalinya pasar nasional yang sempat diisi oleh perusahaan lain dari Semen Indonesia Group (SIG).

“Pasar yang dulu sempat diisi perusahaan lain, dikembalikan ke kita,” ujar Asri Mukhtar.

Pasar tersebut adalah wilayah Sumatra Utara (Sumut), Jambi, dan Bengkulu.

“Paling besar adalah Pasar Sumatra Utara. Jumlahnya bisa mencapai 600 ribu ton per tahun,” terang Asri Mukhtar yang sempat mengonfirmasi data ke Iskandar Zulkarnain Lubis.

Lampiran Gambar

Diskusi Dirut PT Semen Padang bersama sejumlah pemimpin media. [Foto: Dok. Adrian Tuswandi]

Tidak sampai di situ. Mulai kembali dibangunnya Jalan Tol Padang – Pekanbaru Seksi Padang – Sicincin, juga memberi angin segar bagi Semen Padang. Sejauh ini, kata Asri Mukhtar, sudah ada semacam persetujuan, bahwa kebutuhan semen untuk jalan tol tersebut akan dipasok oleh Semen Padang.

Jumlahnya juga tak sedikit. Dalam hitung-hitungan Asri Mukhtar, kebutuhan semen untuk membangun jalan tol, sekitar 1.200 ton per kilometer.

“Tinggal hitung saja, berapa kilometer lagi yang akan dibangun,” ujar pria yang lulusan cum laude Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada (UGM) ini.

Berdasarkan laporan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), pada Maret 2023, progres konstruksi Jalan Tol Padang – Sicincin baru mencapai 32,11% dari total panjang 36 km.

Masih pasar di Sumbar, Semen Padang kemungkinan besar juga memasok kebutuhan semen untuk pembangunan pertokoan Fase VII Pasar Raya Padang, yang rencananya mulai dibangun tahun 2023 ini.

Meski begitu, saat ini, lanjut Asri Mukhtar, kondisi PT. Semen Padang memang masih berat. Manajemen berusaha keras bertahan memproduksi dan memasarkan produk minimal 70 persen dari utilitas pabrik.

Dengan 5 pabrik yang aktif, kapasitas produksi PT. Semen Padang mencapai 8,9 juta ton per tahun.

“Meski kondisi masih berat, tapi tidak ada PHK karyawan di Semen Padang. Ini perlu dicatat!” Khairul Jasmi menekankan.

Jika sempat anjlok di bawah 70 persen, maka sudah pasti dampaknya sangat buruk terhadap semua usaha turunan, dan ekonomi Sumatra Barat (Sumbar).

Antara lain, jasa angkutan atau transportasi, tenaga kerja, setoran pajak ke daerah, dan usaha-usaha turunan lainnya bakal ikut terganggu.

Lalu, apakah kejayaan PT. Semen Padang bisa kembali seperti dulu?

“Saya dan KJ (Khairul Jasmi) jalan terus melobi dan membuka pasar. Kadang KJ yang mengajak, kadang saya yang mengajak KJ untuk keliling,” demikian Asri Mukhtar menanggapi.

Bicara peluang pasar ke negara maju, seperti Amerika, Asri Mukhtar mengaku suatu saat dapat saja diisi oleh Semen Padang. Cuma, saat ini, lanjut dia, hal itu terbentur sejumlah kendala.

Salah satunya adalah kapasitas Pelabuhan Teluk Bayur yang belum bisa sebagai sandar kapal berkapasitas besar.

Kemudian, soal pasar negara-negara Arab yang terus membangun, seperti Uni Emirat Arab (UEA) dengan Kota Dubai. Dan, Arab Saudi yang akan membangun kota masa depan terbesar di dunia bernama Neom, dengan bangunan berstruktur tinggi 500 meter dan panjang 170 kilometer

“Pendekatan (ke UEA dan Arab Saudi) sudah dilakukan melalui Semen Indonesia Group (SIG),” kata Asri Mukhtar.

Jika nanti memang tercapai kesepakatan, maka peluang Semen Padang mengirim semen ke negara-negara Arab tersebut sangat terbuka. Sebab, dari lokasi atau geografis, Semen Padang melalui Teluk Bayur yang paling dekat dengan Arab.

Sekadar informasi, dalam Holding SIG tergabung 5 perusahaan semen BUMN. Yakni, PT. Semen Padang yang berlokasi di Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar), dan PT. Semen Gresik berlokasi di Tuban, Jawa Timur (Jatim) dan di Rembang, Jawa Tengah (Jateng).

Baca juga: PT Semen Padang Kembali Raih Anugerah Proper Hijau 2022 dari Kemen LHK  

Kemudian, PT. Semen Tonasa yang berlokasi di Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel), dan Thang Long Cement Company berlokasi di Quang Ninh, Vietnam Utara. Dan, yang baru bergabung PT. Semen Baturaja yang berlokasi di Palembang dan Baturaja, Sumatra Selatan (Sumsel). [*/pkt]

Baca Juga

Semen Padang Berikan Bantuan Memori dan SSD Senilai Rp17 Juta untuk SMK Semen Padang
Semen Padang Berikan Bantuan Memori dan SSD Senilai Rp17 Juta untuk SMK Semen Padang
Semarak TMMD Ke-119 di Sijunjung: PT Semen Padang Bantu Bangun Rumah Layak Huni bagi Netri Mulyati
Semarak TMMD Ke-119 di Sijunjung: PT Semen Padang Bantu Bangun Rumah Layak Huni bagi Netri Mulyati
Semen Padang Dukung Kemajuan Sepak Bola Sumbar: Sponsori PSPP di Liga 3 Nasional
Semen Padang Dukung Kemajuan Sepak Bola Sumbar: Sponsori PSPP di Liga 3 Nasional
Semen Padang dan PPNP Resmikan Nursery Kaliandra Merah di Payakumbuh
Semen Padang dan PPNP Resmikan Nursery Kaliandra Merah di Payakumbuh
Semen Padang Bantu Tingkatkan Pelayanan Publik Berbasis HAM di MPP Bukittinggi
Semen Padang Bantu Tingkatkan Pelayanan Publik Berbasis HAM di MPP Bukittinggi
25 Penerima Beasiswa Anak Nagari Semen Padang PNP Terpilih, Siap Menjalani Pendidikan Vokasi Bermutu
25 Penerima Beasiswa Anak Nagari Semen Padang PNP Terpilih, Siap Menjalani Pendidikan Vokasi Bermutu