Batusangkar, Padangkita.com - Berbagai ikhtiar terus dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Di Nagari Pangian, Kecamatan Lintau Buo, Kabupaten Tanah Datar, masyarakat menggelar doa tolak bala pada Sabtu (7/8/2021) malam hingga Minggu (8/8/2021) dini hari.
Ratusan masyarakat melakukan arak-arakan membawa obor sepanjang nagari sembari memanjatkan doa tolak bala agar pandemi Covid-19 cepat berlalu dan masyarakat terhindar dari wabah tersebut.
Pantauan Padangkita.com, ratusan warga menggunakan kendaraan roda empat dan dua, serta berjalan kaki menelusuri semua jorong yang ada di nagari sembari melantunkan doa tolak bala.
Meski ramai, kegiatan yang diikuti oleh pejabat nagari, tokoh masyarakat, alim ulama, dan remaja itu, tetap menerapkan protokol kesehatan. Arak-arakan dimulai dari Masjid Alkubra Pangian yang diawali dengan Salat Isya berjemaah. Kemudian, warga langsung bergerak menuju Kampung Galapuang.
Doa tolak bala ini bertujuan agar masyarakat terhindar dari segala bala (bencana), dihindarkan dari kesialan, berkurangnya penyakit masyarakat, serta memohon rahmat dan berkah dari segala hasil jerih upaya dalam bercocok tanam.
Selain untuk semua itu, doa tolak bala juga dimaksudkan agar pandemi Covid-19 dapat cepat berlalu. Karena di Nagari Pangian sendiri sempat menjadi zona merah karena banyak warga setempat yang terpapar Corona.
Doa tolak bala yang dimulai ba’da Isya tersebut, berlangsung hingga tengah malam setelah semua kampung-kampung dikelilingi. Di tempat-tempat tertentu rombongan berhenti untuk memanjatkan doa, seperti di area pandam kuburan, ditempat-tempat pesawangan atau yang sering dianggap angker. Kemudian juga di sepanjang jalan yang sering terjadi kecelakaan.
Wali Nagari Pangian Abdul Wazid Datuak didampingi Sekretaris Nagari Novarisman mengatakan, doa tolak bala inimerupakan hasil kesepakatan bersama dari semua elemen masyarakat.
Doa tolak bala di Nagari Pangian memang bukanlah yang pertama kali dilalukan. Sebab, kegiatan serupa juga pernah dilakukan, namun memang sudah cukup lama.
"Setelah menggelar rapat bersama semua unsur dan para tokoh masyarakat serta bundo kanduang, ninik mamak, alim ulama, cadiak pandai, pemuda dan semua pihak terkait lainnya, maka disepakati jika hal itu (doa tolak bala) kita lakukan," ujar Abdul Wazid.
Mantan Anggota DPRD Tanah Datar periode 1999-2014 itu juga menyebutkan, pandemi Covid-19 telah berdampakpada kehidupan masyarakat di Nagari Pangian. Meski pada umummnya masyarakat bertani, namun hasil jerih payah masyarakat tidak sepadan dengan usaha dan kerja keras yang dilakukan.
"Selain hasil panen yang dijual murah, tanaman petani juga sering diserang hama. Kemudian akhir-akhir ini banyak kejadian-kejadian yang dialami masyarakat, mulai dari penyakit masyarakat, hingga perekonomian ambruk. Oleh karena itu kita berharap setelah menggelar doa talak bala ini kondisi dapat kembali normal, serta berkurangnya penyakit masyarakat," ungkapnya. (agg/pkt)
