Painan, Padangkita.com - Masjid terapung Pesisir Selatan (Pessel), mulai dibangun sejak Desember 2019. Saat ini, sudah berdiri beberapa tiang pancang. Alat-alat berat juga terus bekerja di sela-sela onggokan besar tiang-tiang pancang.
Bupati Pessel Hendrajoni meminta perusahaan rekanan yang mengerjakan proyek itu mempercepat pembangunan.
"Kalau perlu bisa selesai sebelum target waktu awal akan sangat bagus," kata Hendrajoni ketika meninjau pembangunan masjid terapung di kawasan Pantai Carocok, Painan, Selasa (3/3/2020) sore.
Namun, ia mengingatkan permintaannya mempercepat penyelesaian bukan berarti pembangunan boleh mengabaikakan kaulitas, terutama daya tahan atau kekuatan bangunan.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Pessel, Era Sukma Munaf menyebutkan, pembangunan masjid menggunakan tahun jamak 2019-2020 dengan anggaran sekitar Rp27,5 miliar. Target penyelesaian masjid terapung dipatok November 2020 ini.
Baca juga: Masjid Terapung Carocok Ikon Baru Pessel
Masjid terapung dibangun di pinggir Pantai Carocok, persisnya pada arah timur Pulau Batu Kereta. Total luas lahan masjid sekitar 1.795 m2. Di sana akan ada bangunan inti (masjid) yakni tempat salat dengan kapasitas 300 jemaah, selasar, 2 menara setinggi 32 meter dan taman.
Sementara kunjungan bupati ke lokasi proyek pembangunan masjid terapung sore itu, sempat mengagetkan para pekerja. Sebab, sebelumnya memang tak ada pemberitahuan, dan mendadak.
Menurut Hendrajoni, pembangunan masjid terapung di Kawasan Pantai Carocok Painan, merupakan salah satu bukti Pemkab Pessel konsisten dengan penerapan pariwisata halal.
Ia berharap masjid terapung di Kawasan Pantai Carocok Painan, dapat menjadi kebanggaan masyarakat serta menjadi ikon baru pariwisata daerah ini.
Lebih lanjut dikatakan, pembangunan masjid terapung merupakan upaya untuk melayani pengunjung wisata khusus yang beragama Islam dalam menunaikan ibadah.
"Kita harapkan semua pengunjung ketika datang ke Kawasan Pantai Carocok Painan pelaksanaan ibadahnya tidak terganggu," sebutnya.
Masjid terapung itu dimulai Desember 2019, yang ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Bupati Hendrajoni. (*/rel)
[jnews_block_16 number_post="1" include_post="28154" boxed="true" boxed_shadow="true"]