Pariaman, Padangkita.com – Pemerintah Kota (Pemko) Pariaman juga melaksanakan makan bajamba menyambut Tahun Baru Islam 1446 Hijriah di Balairung Pendopo Wali Kota Pariaman, Minggu (7/7/2024).
Penjabat (Pj) Wali Kota Pariaman Roberia mengatakan, di samping menyambut Tahun Baru Islam 1446 Hijriah, makan bajamba yang dilaksanakan usai tablig akbar juga untuk memeriahkan HUT ke-22 Kota Pariaman yang jatuh pada tanggal 2 Juli.
“Makan bajamba dan berbagai kegiatan lainnya kita laksanakan untuk menyambut 1 Muharam 1446 Hijriah. Pagi kita mulai kegiatan dengan tablig akbar, dilanjutkan makan bajamba. Sore ada prosesi maambiak tanah (mengambil tanah) yang menandai proses pembuatan tabuik dimulai. Dan, malamnya Pemko Pariaman juga akan mengadakan panggung hiburan di Lapangan Merdeka Pariaman,” ungkapnya.
Baca juga: Sambut Tahun Baru Islam 1446 Hijriah, Roberia Ungkap soal Evaluasi Diri dan Pemimpin Amanah
Pada kesempatan itu, Roberia juga menjelaskan soal makna makan bajamba yang dilaksanakan.
“Makan bajamba atau juga disebut makan barapak adalah tradisi makan dengan cara duduk bersama-sama di dalam suatu ruangan. Ini membuktikan bahwa kita bersama–sama bisa bersatu untuk membangun Kota Pariaman. Kota Pariaman sudah mulai berkembang, tugas kita adalah melanjutkan perkembangan tersebut dengan tetap memperhatikan kemaslahatan masyarakatnya,” terang Roberia.
Kegiatan makan bajamba diawali dengan arak–arakan Bundo Kanduang yang membawa jamba berisi makanan menuju balairung. Rombongan Bundo Kanduang se-Kota Pariaman tersebut disambut langsung oleh Pj Wako Roberia.
Tidak hanya itu, pada kegiatan makan bajamba juga diwarnai dengan penyampaian pepatah pepitih oleh niniak mamak tabuik subarang dan tabuik pasa sebagai pembuka kata untuk menyongsong tamu yang hadir pada makan bajamba.
Setiap tahun, Pemko Pariaman mengadakan event besar yang bertepatan dengan bulan Muharam, yakni Pesona Budaya Tabuik Pariaman yang diyakini akan meningkatkan ekonomi masyarakat.
Baca juga: Pesona Budaya Tabuik Pariaman 2024 Dimulai dengan ‘Maambiak Tanah’, Ternyata Ini Maknanya
Acara puncak Pesona Budaya Tabuik Pariaman, hari di mana tabuik dihoyak dan dibuang ke laut pada tanggal 21 Juli 2024, diprediksi mendatangkan banyak wisatawan dari berbagai daerah. Hal itu, kata Roberia, tentu berdampak positif bagi ekonomi masyarakat Kota Pariaman.
[*/pkt]