Mahyeldi ke Pemilik KJA Danau Maninjau Sebelum Revitalisasi: Kami Akan Cari Solusi Tanpa Harus Cemari Lingkungan

Padang, Padangkita.com - Gubernur Mahyeldi Ansharullah bertemu para pemilik Keramba Jaring Apung (KJA) sebelum Danau Maninjau direvitalisasi.

Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah bertemu tokoh masyarakat pemilik KJA Danau Maninjau sebelum revitalisasi dilaksanakan. [Foto: Humas Pemprov Sumbar]

Padang, Padangkita.com - Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah bertemu para pemilik Keramba Jaring Apung (KJA) sebelum Danau Maninjau direvitalisasi.

Kepada sejumlah tokoh masyarakat pemilik KJA Danau Maninajau, Mahyeldi menyampaikan bahwa revitalisasi itu merupakan program nasional sebagai upaya mengembalikan keasrian lingkungan dan tidak mencemari lingkungan di masa mendatang.

"Pengurangan keramba tentu sebuah hal yang wajar, karena sudah melampaui ambang batas yang dapat menimbulkan pencemaran dan kematian ribuan ikan setiap tahun," ujar Mahyeldi saat rapat bersama pemilik KJA di Gubernuran Sumbar, Selasa (29/6/2021).

Tak hanya itu, menurut Mahyeldi, dengan jumlah KJA yang sudah melebihi ambang batas itu, akan berdampak terhadap lingkungan.

"Yang rugi tentunya masyarakat dan itu merusak lingkungan juga," ungkapnya.

Kemudian, dikatakan Mahyeldi, kebijakan pemerintah dalam menindaklanjuti revitalisasi itu juga tidak akan mempersulit masyarakat.

"Bahkan, kami akan mencarikan solusi guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dengan bantuan usaha, peralatan dan program-program keahlian guna meningkatkan potensi masyarakat agar mampu mengembangkan usahanya lebih baik lagi tanpa mencemari danau," ucapnya.

Kemudian, lanjut Mahyeldi, pengurangan KJA di Danau Maninjau juga tidak akan menghabiskan seluruh keramba milik masyarakat sekitar.

"Kita cuma meminta keramba yang sudah usang dan tidak dipakai lagi agar diangkat. Lalu, ikan-ikan yang mati juga diangkat, dikeluarkan dari danau, supaya tidak mencemari lingkungan yang ada," paparnya.

Sementara itu, kepala Dinas Kelautan Perikanan Sumbar, Yosmeri mengatakan, kehadiran masyarakat pemilik KJA adalah untuk meminta perhatian pemerintah sebelum revitalisasi dilaksanakan.

Pemilik keramba, kata Yosmeri, meminta agar pemerintah menyelamatkan usaha rakyat, yaitu keramba yang dimiliki penduduk asli dan sudah turun temurun mendiami Danau Maninjau.

Tidak hanya itu, menurut Yosmeri, KJA merupakan sumber penghidupan utama bagi masyarakat. Keramba menghidupi keluarga, menguliahkan anak-anak dan membantu kehidupan masyarakat sekitar Danau Maninjau.

Baca juga: Kondisi Danau Maninjau Memprihatinkan, Ini Saran Menteri KKP ke Nelayan KJA

"Kita berharap masyarakat sekitar Danau Maninjau berperan aktif dalam mengembalikan keasrian danau yang indah dan potensi alamnya yang luar biasa," katanya. [*/zfk]

Baca Juga

Disambut Gubernur, Menteri Perdagangan Lepas Ekspor 9,3 Ton Ikan Tuna  asal Sumbar ke UEA
Disambut Gubernur, Menteri Perdagangan Lepas Ekspor 9,3 Ton Ikan Tuna asal Sumbar ke UEA
Kampus dan RS Unand Direkomendasikan Lokasi Utama Evakuasi Akhir jika Terjadi Tsunami
Kampus dan RS Unand Direkomendasikan Lokasi Utama Evakuasi Akhir jika Terjadi Tsunami
Andre Rosiade Kawal Rencana Pembangunan Pasar Bawah - Penyediaan Air Bersih di Bukittinggi
Andre Rosiade Kawal Rencana Pembangunan Pasar Bawah - Penyediaan Air Bersih di Bukittinggi
Pengembangan Pelabuhan Panasahan Painan Dianggarkan Rp97 Miliar, Penyangga Teluk Bayur
Pengembangan Pelabuhan Panasahan Painan Dianggarkan Rp97 Miliar, Penyangga Teluk Bayur
Narkoba makin Mengkhawatirkan, Gubernur Mahyeldi Ajak Optimalkan Kearifan Lokal
Narkoba makin Mengkhawatirkan, Gubernur Mahyeldi Ajak Optimalkan Kearifan Lokal
Gubernur Sumbar Sampaikan Duka Mendalam Atas Kecelakaan Bus ALS di Padang Panjang
Gubernur Sumbar Sampaikan Duka Mendalam Atas Kecelakaan Bus ALS di Padang Panjang