Berita Pesisir Selatan terbaru dan berita Sumbar terbaru: Dinas Sosial Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) mengungkap data kenaikan jumlah kasus kekerasan pada perempuan dan anak pada tahun 2020 dibanding pada tahun sebelumnya.
Painan, Padangkita.com - Dinas Sosial Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) mengungkap data kenaikan jumlah kasus kekerasan pada perempuan dan anak pada tahun 2020 dibanding pada tahun sebelumnya.
Berdasarkan data laporan kasus kekerasan terhadap Perempuan dan Anak UPTD PPA Kabupaten Pessel, peningkatan kasus kekerasan anak mencapai 11 kasus.
Rinciannya, 2019 terjadi sebanyak 54 kasus. Sedangkan pada 2020, data yang dikumpulkan dari Januari hingga September 2020 terdapat 65 kasus.
Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPA) Pessel, Sufya Neri menyebut peningkatan jumlah kasus kekerasan itu disebabkan karena lambatnya proses hukum terhadap pelaku.
Sufya mencontohkan, seperti kasus di Barung-Barung Belantai, Kecamatan Koto XI Tarusan, hingga saat ini kasus tersebut belum juga terselesaikan. Sufya mengatakan lambatnya penanganan menyebabkan trauma terhadap si korban. Sufya juga menyebut kekerasan seksual pada anak itu tak hanya menimpa anak perempuan, melainkan juga pada anak laki-laki.
"Harapan kami ada tindakan terhadap pelaku. Sebab, seperti kita ketahui, di sana (Barung-Barung Belantai) kan ada satu dan tiga orang anak yang telah menjadi korban, namun si pelaku bebas berkeliaran ke mana-mana. Sehingga si korban merasa tak mendapat keadilan," kata Sufya kepada Padangkita.com, Selasa (5/1/2021).
Baca juga: Inilah Angka Kekerasan Perempuan 4 Tahun Terakhir di Sumbar
Begitu juga dengan kasus kekerasan terhadap perempuan, tercatat peningkatan 2 kasus dengan rincian, 2019 sebanyak 44 kasus dan 2020 sebanyak 46 kasus. Penyebabnya adalah perselingkuhan dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
"Biasanya kasus kekerasan terhadap perempuan ialah kekerasan dalam rumah tangga," sebut Sufya. [pkt]