Lama Tak Muncul, Rafflesia Tuan-mudae Kembali Ditemukan Mekar Sempurna di Cagar Alam Maninjau

Lama Tak Muncul, Rafflesia Tuan-mudae Kembali Ditemukan Mekar Sempurna di Cagar Alam Maninjau

Penemuan bunga langka jenis Rafflesia Tuan-mudae di dalam kawasan hutan Cagar Alam Maninjau, Nagari Baringin, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam pada Rabu (20/1/2021) siang. [Foto: Dok. BKSDA Resor Agam]

Lubuk Basung, Padangkita.com - Bunga langka dan dilindungi Rafflesia Tuan-mudae kembali ditemukan tumbuh mekar sempurna di dalam kawasan hutan Cagar Alam Maninjau, Nagari Baringin, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam pada Rabu (20/1/2021). Bunga langka tersebut terakhir ditemukan pada bulan November 2020 lalu.

Bunga yang paling mirip dengan Rafflesia Arnoldii tersebut ditemukan ketika petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Agam melakukan pendampingan enam mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP) yang sedang melaksanakan penelitian dan magang.

Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) BKSDA Resor Agam, Ade Putra mengatakan, bunga tersebut berdiameter 87,7 sentimeter dan berkelamin jantan.

"Spesies (Rafflesia Tuan-mudae) ini hampir mirip dengan Rafflesia Arnoldii. Perbedaan yang mencolok ada pada morfologi atau fisik," kata Ade kepada Padangkita.com via pesan WhatsApp, Rabu (20/1/2021).

Perbedaan bunga tersebut, kata Ade, terlihat pada warna kelopak (perigon). Pada bunga Rafflesia Arnoldii kelopaknya cenderung ke warna jingga, sedangkan spesies Tuan-mudae lebih arah merah maron.

"Lalu, perbedaannya juga dapat dilihat dari pola putih atau bercak pada kelopak. Arnoldii bercaknya ganda (besar dan kecil), sementara Tuan-mudae tunggal. Kemudian bercak pada Arnoldii juga lebih besar dan jarak antara satu bercak dengan yang lainnya juga agak berjauhan jika dibandingkan dengan jenis Tuan-mudae," ungkapnya.

Ia menjelaskan, saat ini di dunia hanya ada 31 jenis tumbuhan Rafflesia. Dari 35 jenis, 15 jenis ada di Indonesia dan 11 jenis di antaranya berada di Pulau Sumatra. Rafflesia Tuan-mudae pertama kali ditemukan di Serawak, Malaysia.

"Bunga ini hanya mekar dalam jangka waktu 7-10 hari, setelah itu akan layu dan membusuk," katanya.

Sebelumnya, tepat pada 1 Januari 2020, di lokasi itu juga mekar bunga tersebut dengan diameter mencapai 111 sentimeter, dan merupakan bunga Rafflesia terbesar di dunia yang pernah tercatat dan terdokumentasikan.

Seperti diketahui, bunga Rafflesia merupakan jenis tumbuhan yang dilindungi UU No. 5/1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya, sehingga keberadaannya terus dipantau dan dijaga untuk tetap lestari.

Baca Juga: Bunga Rafflesia Arnoldii Tumbuh Mekar di Tanjung Raya Agam

"Keberadaan bunga langka di lokasi itu diketahui pertama kali pada bulan Oktober tahun 2017 lalu oleh masyarakat dan perkembangannya terus kami pantau," ujarnya. [pkt]


Baca berita Agam terbaru dan berita Sumbar terbaru hanya di Padangkita.com.

Baca Juga

Banjir Lahar Dingin Marapi, Gubernur Mahyeldi Minta Seluruh Pihak Sinergi dan Respons Cepat
Banjir Lahar Dingin Marapi, Gubernur Mahyeldi Minta Seluruh Pihak Sinergi dan Respons Cepat
One Way Padang – Bukittinggi selama Mudik Lebaran, Ini Perubahan Jalur Lalu Lintas di Agam
One Way Padang – Bukittinggi selama Mudik Lebaran, Ini Perubahan Jalur Lalu Lintas di Agam
Kerbau Warga di Palembayan Mati Diduga Diterkam Harimau, BKSDA Pasang Kamera Pemantau  
Kerbau Warga di Palembayan Mati Diduga Diterkam Harimau, BKSDA Pasang Kamera Pemantau  
Produk Sulaman Agam yang Dipamerkan di Inacraft Diborong Pengunjung asal Malaysia
Produk Sulaman Agam yang Dipamerkan di Inacraft Diborong Pengunjung asal Malaysia
Tinjau Sejumlah Lokasi Rawan Bencana dan Kawasan Blind Spot di Agam, Ini Janji Gubernur
Tinjau Sejumlah Lokasi Rawan Bencana dan Kawasan Blind Spot di Agam, Ini Janji Gubernur
Bertemu Para Kepsek di Agam, Gubernur Mahyeldi Bahas soal Generasi Muda Berkarakter
Bertemu Para Kepsek di Agam, Gubernur Mahyeldi Bahas soal Generasi Muda Berkarakter