Kronologi Muasal Penguasaan Lahan di Air Bangis yang Memicu Unjuk Rasa Berhari-hari

Kronologi Muasal Penguasaan Lahan di Air Bangis yang Memicu Unjuk Rasa Berhari-hari

Pertemuan Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah bersama Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono dengan Wabup Pasbar Risnawanto dan pihak terkait, membahas konflik lahan di Air Bangis. [Foto: Dok. Biro Adpim Sumbar]

Padang, Padangkita.com - Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah melakukan pertemuan khusus dengan Wakil Bupati Pasaman Barat (Pasbar) di Istana Gubernuran, Kamis sore (3/8/2023).

Menurut Mahyeldi, pertemuan itu untuk mendalami informasi terkait status dan kronologi penguasaan lahan hutan produksi oleh masyarakat di Jorong Pigogah Patibubur, Nagari Air Bangis, Kecamatan Sungai Beremas, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar).

Dalam pertemuan itu juga hadir Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono dan pihak-pihak terkait.

"Kita bertemu untuk mendapatkan gambaran asal muasal lahan itu bisa digarap masyarakat," ujar Mahyeldi dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (4/8/2023).

Ia menjelaskan, saat berdialog dengan masyarakat yang tergabung dalam aksi demonstrasi, salah satu tuntutannya adalah pengembalian lahan mereka.

Sementara menurut Data Dinas Kehutanan, total luas dari kawasan hutan di Nagari Air Bangis mencapai 20.373 hektare, terdiri atas hutan produksi seluas 16.427 hektare dan hutan lindung seluas 3.946 hektare, termasuk lahan yang disengketakan saat ini.

Kemudian, berdasarkan data akhir 2021 dari UPTD KPHL Pasaman Raya dan dari berbagai sumber, didapati informasi bahwa sebagian dari hutan produksi (HP) itu telah digarap masyarakat secara ilegal untuk perkebunan kelapa sawit.

"Ini yang ingin kita dalami, agar tidak keliru dalam bertindak," terang Gubernur Mahyeldi

Sementara itu, Wakil Bupati Pasaman Barat (Pasbar), Risnawanto mengatakan dulunya, sekitar tahun 2002, daerah itu merupakan kawasan perladangan yang digarap dengan sistem berpindah-pindah oleh masyarakat dari luar Air Bangis.

Jumlahnya, kata Risnawato, waktu itu paling banyak sekitar 60 Kepala Keluarga (KK).

Seiring berjalannya waktu, ada pembukaan perkebunan kelapa sawit oleh PT. Bintara Tani, sehingga mulai ada akses jalan yang memadai. Kondisi itu membuat jumlah masyarakat yang bermukim menjadi semakin bertambah dari waktu ke waktu.

Kemudian, pada tahun 2007 mulai ada rencana pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Teluk Tapang dan pembukaan akses jalan untuk fasilitas pendukungnya, mulai dari kawasan Bunga Tanjung sampai ke Teluk Tapang. Panjang jalan yang dibangun sekitar 42 kilometer.

Setelah jalan mulai terbuka, sosialisasi dan imbauan pemerintah tentang larangan penggarapan lahan kawasan hutan lindung secara ilegal tidak lagi diindahkan masyarakat. Mereka tetap membuka dan menggarap secara manual atau tradisional. Kondisi demikian terus terjadi seiring jalannya pembangunan.

Atas dasar itu, Wabup Risnawanto menyebut, jika ada masyarakat Pigogah Patibubur yang mengeklaim memiliki lahan dua atau tiga hektare di sana, itu cukup masuk akal karena dulunya itu dibuka secara tradisional.

Namun, lanjut dia, ketika ada yang mengaku memiliki puluhan sampai ratusan hektare, ia menilai itu patut dipertanyakan. Karena sulit dipercaya, ada masyarakat yang mampu membuka lahan secara tradisional hingga seluas itu.

"Itu tidak masuk akal, karena kita tahu dulunya lahan tersebut dibuka masyarakat secara manual, tidak menggunakan alat berat," kata Risnawanto.

Baca juga: Temui di Masjid Raya Sumbar, Gubernur Mahyeldi Jamin Keamanan dan Keadilan Warga Air Bangis

Ia mengakui, sekarang kondisinya semakin rumit, masyarakat merasa lahan itu bukan aset negara, tetapi hak milik pribadi. Ditambah lagi banyaknya kepentingan yang dicurigai ikut bermain dalam permasalahan ini. [*/adpsb]

Baca Juga

Mahyeldi-Vasko Kolaborasi dengan Kadin  Kembangkan Dunia Usaha di Sumbar
Mahyeldi-Vasko Kolaborasi dengan Kadin Kembangkan Dunia Usaha di Sumbar
Mahyeldi Kenalkan Program Nagari Creative Hub saat Kampanye di Nanggalo Kota Padang
Mahyeldi Kenalkan Program Nagari Creative Hub saat Kampanye di Nanggalo Kota Padang
Didukung Ninik Mamak X Koto, Mahyeldi Janjikan Alokasi Khusus untuk KAN dan Bundo Kanduang
Didukung Ninik Mamak X Koto, Mahyeldi Janjikan Alokasi Khusus untuk KAN dan Bundo Kanduang
Blusukan ke Pasar Padang Panjang, Mahyeldi Terima Keluhan Pedagang Soal Daging Impor
Blusukan ke Pasar Padang Panjang, Mahyeldi Terima Keluhan Pedagang Soal Daging Impor
Mahyeldi Berkomitmen Upayakan Harga Gambir yang Stabil untuk Kesejahteraan Petani
Mahyeldi Berkomitmen Upayakan Harga Gambir yang Stabil untuk Kesejahteraan Petani
Kunjungi Pusat Kerajinan Tenun di Kubang, Mahyeldi Dorong Pelestarian Songket
Kunjungi Pusat Kerajinan Tenun di Kubang, Mahyeldi Dorong Pelestarian Songket