KPK Selidiki Dugaan Tindak Pidana Korupsi Anggaran Penanganan Covid-19 di Sumbar

Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: KPK mengingatkan kepala daerah terkait potensi korupsi usai Pilkada serentak 2020

Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron. [F: Fakhruddin Arrazzi]

Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: KPK akan menganalisis kemungkinan adanya dugaan tindak pidana korupsi anggaran Covid-19

Padang, Padangkita.com -  Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron mengatakan pihaknya telah menerima laporan dari Koalisi Masyarakat Sipil Anti-Korupsi Sumatra Barat (Sumbar) terkait indikasi penyelewengan anggaran penanganan Covid-19.

Sebagai tindak lanjut, KPK akan menganalisis terlebih dahulu kemungkinan adanya dugaan tindak pidana korupsi dalam kasus tersebut. Kemudian, KPK juga akan menganalisis apakah perkara tersebut berada dalam wewenang KPK.

Jika ternyata indikasi pemahalan harga hand sanitizer termasuk dugaan tindak pidana korupsi, namun bukan menjadi wewenang KPK untuk menanganinya, maka KPK akan melimpahkan kasus tersebut ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumbar atau Kepolisian Daerah (Polda) Sumbar.

"Kami menerima. Kami belum menganalisisnya apakah itu dugaan tindak pidana korupsi atau tidak. Kemudian, apakah itu wewenang KPK atau tidak. Jika ternyata korupsi dan bukan wewenang KPK untuk menanganinya, tentu kami limpahkan ke Kejati atau Polda," ujarnya saat ditemui wartawan usai rapat koordinasi program pemberantasan korupsi di Auditorium Gubernuran, Kamis (18/3/2021).

Ghufron menjelaskan, dalam menindaklanjuti kasus tersebut, KPK harus menerima laporan terlebih dahulu.

"Ya, tentu. Kalau tidak ada laporan, kami tidak ada pemicu untuk melakukan proses hukum. Semua proses hukum itu harus ada laporan," ungkapnya.

Lebih lanjut, dia menerangkan, setelah melakukan analisis terhadap laporan yang masuk, jka terdapat indikasi tindak pidana korupsi dalam kasus tersebut, maka KPK baru menaikkan penanganannya ke tingkat penyidikan.

"Analisis ini namanya penyelidikan. Diselidiki apakah itu dugaan tindak pidana, pidananya pidana korupsi atau tidak. Kalau kemudian dianggap korupsi, baru naik ke sidik untuk mencari alat bukti dan siapa tersangkanya," sampainya.

Sebelumnya diberitakan aktivis dari sejumlah organisasi yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Anti-Korupsi Sumbar, Rabu (17/3/2021) bertemu dengan pimpinan KPK.

Peneliti Pusako Fakultas Hukum Unand, Charles Simabura yang mewakili Koalisi Masyarakat Anti-Korupsi Sumbar mengatakan, dalam pertemuan itu mereka menyampaikan pernyataan sikap kepada KPK terkait kasus dugaan penyelewengan anggaran penanganan Covid-19 Sumbar.

Mereka, kata Charles, mendesak KPK agar mengambil sikap dan merespons adanya dugaan penyelewengan tersebut sesuai dengan ketentuan hukum yang ada.

"Kita juga mendesak agar KPK memantau perkara ini. Tapi ini bukan laporan kita ke KPK, namun apakah ini nanti dianggap sebagai laporan oleh KPK itu tergantung KPK nantinya,” lanjut Charles.

Menurut Charles, sesuai dengan ketentuan hukum, KPK memenuhi syarat untuk mengambil alih kasus dugaan penyelewengan dana penanganan Covid-19 tersebut.

“Karena berdasarkan angkanya, KPK memenuhi syarat untuk menyupervisi bahkan mengambil alih kasus ini,” tegas Charles.

Dugaan penyelewengan anggaran penanganan Covid-19 di Sumbar ini bermula dari Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). BPK menemukan adanya dugaan penyimpangan Rp150 miliar dari total anggaran penanganan Covid-19 sebesar Rp490 miliar.

Baca juga: KPK Kaji Dugaan Penyelewengan Anggaran Penanganan Covid-19 Sumbar, Kasus Diambil Alih Atau Disupervisi

BPK juga mengungkap indikasi mark-up pengadaan hand sanitizer senilai Rp4,9 miliar dan penggunaan transaksi anggaran yang dibayarkan secara tunai. [pkt]

Baca berita Sumbar hari ini hanya di Padangkita.com.

Baca Juga

Selamat Tinggal Sumbar! Provinsi Bengkulu Resmi Punya Jalan Tol Duluan
Selamat Tinggal Sumbar! Provinsi Bengkulu Resmi Punya Jalan Tol Duluan
Gubernur Sumbar dan TPID Sepakati 7 Langkah Strategis Pengendalian Inflasi Daerah
Gubernur Sumbar dan TPID Sepakati 7 Langkah Strategis Pengendalian Inflasi Daerah
Jumlah Penerima Beasiswa LPDP di Sumbar masih Sedikit, Alumni Diminta Gencar Sosialisasi
Jumlah Penerima Beasiswa LPDP di Sumbar masih Sedikit, Alumni Diminta Gencar Sosialisasi
Wisman ke Indonesia Januari-Maret 2023 Capai 2,25 Juta Kunjungan, ke Sumbar Cuma Segini
Wisman ke Indonesia Januari-Maret 2023 Capai 2,25 Juta Kunjungan, ke Sumbar Cuma Segini
Curah Hujan Tinggi, Waspada Longsor di Kawasan Palupuh Jalur Bukittinggi – Medan  
Curah Hujan Tinggi, Waspada Longsor di Kawasan Palupuh Jalur Bukittinggi – Medan  
Gubernur Mahyeldi Bantu Pulangkan 19 Warga Sumbar yang dari Sudan ke Kampung Masing-masing
Gubernur Mahyeldi Bantu Pulangkan 19 Warga Sumbar yang dari Sudan ke Kampung Masing-masing