Padang, Padangkita.com – Upaya Pemerintah Kota (Pemko) Padang dalam menekan angka stunting membuahkan hasil yang signifikan. Berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana (DP3AP2KB), jumlah keluarga berisiko stunting di Kota Padang terus menurun dalam beberapa tahun terakhir.
Kepala DP3AP2KB, Eri Sendjaya, mengungkapkan bahwa hingga September 2024, hanya 17.863 keluarga atau sekitar 17,29% dari total sasaran yang teridentifikasi berisiko stunting. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Penurunan angka stunting ini merupakan hasil kerja keras semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun berbagai lembaga terkait," ujar Eri, dikutip Rabu (6/11/2024).
Lebih lanjut, Eri memaparkan data penurunan angka stunting dalam empat tahun terakhir. Pada tahun 2021, jumlah keluarga berisiko stunting mencapai 59,44%, kemudian turun menjadi 37,45% pada tahun 2022, 25,67% pada tahun 2023, dan kini hanya 17,29% pada tahun 2024.
"Penurunan yang signifikan ini menunjukkan bahwa berbagai program dan intervensi yang telah dilakukan berhasil memberikan dampak positif," tambah Eri.
Berdasarkan data yang dipaparkan, Kecamatan Bungus Teluk Kabung memiliki persentase keluarga berisiko stunting tertinggi, yakni 26,61%. Sementara itu, Kecamatan Padang Utara memiliki persentase terendah, yaitu 11,21%.
"Perbedaan persentase ini menunjukkan bahwa masih ada beberapa wilayah yang perlu mendapatkan perhatian lebih dalam upaya penurunan stunting," ungkap Eri.
Untuk mencapai target penurunan stunting, Pemkot Padang telah melakukan berbagai upaya, antara lain:
- Peningkatan akses terhadap layanan kesehatan: Melalui posyandu, puskesmas, dan rumah sakit, pemerintah memberikan layanan kesehatan ibu hamil dan anak balita secara gratis.
- Pemberian makanan tambahan: Pemberian makanan tambahan seperti biskuit bergizi dan susu diberikan kepada ibu hamil dan balita.
- Penyuluhan gizi: Masyarakat diberikan edukasi tentang pentingnya gizi seimbang dan pola hidup sehat.
- Kolaborasi lintas sektor: Pemerintah melibatkan berbagai sektor, seperti pendidikan, agama, dan swasta, dalam upaya penurunan stunting.
Tantangan ke Depan
Meskipun telah berhasil menurunkan angka stunting, Pemko Padang masih menghadapi beberapa tantangan, seperti perubahan perilaku masyarakat dan faktor lingkungan.
Untuk itu, upaya penurunan stunting harus terus dilakukan secara berkelanjutan dan melibatkan seluruh lapisan masyarakat.
Baca Juga: PT Semen Padang Sukses Turunkan Stunting di Nagari Labuah Panjang
"Penurunan stunting merupakan tanggung jawab kita bersama. Mari kita terus bekerja sama untuk mewujudkan generasi muda Indonesia yang sehat dan cerdas," ajak Eri. [*/hdp]