Padang, Padangkita.com – Jajaran pimpinan baru Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Barat periode 2025–2029 langsung tancap gas. Dua agenda strategis menjadi prioritas utama: percepatan pencairan bonus atlet dan persiapan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2026.
Trio pimpinan yang terdiri dari Ketua Umum Hamdanus, Sekretaris Umum Anandya Dipo, dan Bendahara Umum Halim Fitra Setiawan sepakat untuk segera menuntaskan hak-hak atlet dan membangkitkan kembali gairah pembinaan olahraga di daerah.
"Kami berkomitmen menuntaskan seluruh kewajiban terhadap atlet, termasuk bonus PON Aceh-Sumut 2024 yang masih tertahan di Dispora. Atlet sudah berjuang untuk daerah, maka hak mereka harus segera diterima,” ujar Ketua Umum KONI Sumbar, Hamdanus, Kamis (6/11/2025).
Bendahara Umum KONI Sumbar, Halim Fitra Setiawan, merinci kendala yang dihadapi. Ia menjelaskan, dana bonus atlet PON Aceh-Sumut 2024 sebenarnya telah tersedia, namun proses administrasi di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumbar masih terkendala.
“Ini karena pelaporan dilakukan pada masa kepengurusan lama di bawah pimpinan Roni Pahlawan. Dokumen pertanggungjawabannya masih di masa pengurus sebelumnya, sehingga perlu penyesuaian. Kami terus kawal agar ini segera tuntas,” ujar Halim.
Halim menegaskan, kondisi ini berbeda dengan bonus atlet PON Bela Diri II 2025 di Kudus. Untuk bonus tersebut, proses administrasi sudah rampung di bawah koordinasi pengurus baru dan penyerahan simbolis telah dilakukan saat pelantikan, Rabu (5/11/2025) malam.
"Intinya, bonus PON Bela Diri II sudah tidak ada masalah. Semua berjalan lancar,” tegasnya.
Selain menuntaskan hak atlet, prioritas kedua adalah menghidupkan kembali pembinaan melalui Porprov.
Sekretaris Umum KONI Sumbar, Anandya Dipo Pratama, menyampaikan bahwa persiapan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sumbar 2026 kini terus dikebut. Pihaknya telah bertemu dengan Dispora provinsi serta perwakilan kabupaten dan kota.
“Hampir semua daerah menyatakan sudah rindu dengan pelaksanaan Porprov yang vakum selama delapan tahun terakhir. Kami dorong agar kabupaten/kota bisa meyakinkan kepala daerah dan DPRD untuk mengalokasikan anggaran pelaksanaan Porprov 2026,” jelas Dipo.
Menurut mantan atlet karate Sumbar itu, absennya Porprov berdampak signifikan terhadap penurunan prestasi Sumbar di ajang nasional seperti PON.
“Tanpa Porprov, pembinaan atlet di daerah kurang hidup. Porprov ini adalah momentum penting membangkitkan kembali semangat olahraga daerah,” tambahnya.
Untuk kesiapan sarana, KONI Sumbar berencana bekerja sama dengan Universitas Negeri Padang (UNP) yang memiliki sejumlah *venue* representatif. Hasil Porprov 2026 nantinya akan menjadi dasar seleksi atlet menuju Kejurnas atau Porwil 2027, sebagai ajang persiapan menuju PON berikutnya.
Baca Juga: Edison TRD Kembali Pimpin KONI Kota Pariaman 2025-2029, Ini Harapan Wali Kota Yota Balad
“Kami ingin Porprov 2026 menjadi titik balik kebangkitan olahraga Sumatera Barat,” tutup Dipo. [*/hdp]
