
Museum Gajah atau Museum Nasional di Jakarta (Foto: Ist)
Padangkita.com—Anggota Komis X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Esti Wijayati menyoroti masih minimnya anggaran yang dialokasikan untuk perawatan museum. Padahal, keberadaan museum adalah cerminan perjalanan sebuah bangsa.
Dia mengatakan terkait persoalan minimnya anggaran perawatan museum dari pemerintah daerah, anggaran perawatan museum berada di bawah Dirjen Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Ironisnya, dari anggaran Rp40 triliun untuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, hanya dialokasikan anggaran sekitar Rp1,6 triliun yang cakupannya tidak hanya sektor permuseuman saja, tetapi seluruh yang menyangkut mengenai kebudayaan.
“Anggarannya memang sangat kecil. Beberapa hari yang lalu kita juga merasa prihatin dengan terbakarnya Museum Bahari di Jakarta. Ini menjadi peringatan bagi kita semua tentang bagaimana keseriusan kita untuk kembali menguatkan, termasuk pengalokasian anggaran yang memadai,” jelas Esti di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (16/01/2018).
Oleh karena itu, lanjutnya, dalam hal ini tidak bisa hanya mengandalkan dari APBN saja. Peran pihak ketiga yakni swasta, perlu juga dilibatkan. Demikian juga dengan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten dan Kota.
“Saya melihat, kebijakan-kebijakan mengenai cagar budaya atau museum tidak menjadi skala prioritas pemerintahan didaerah. Anggaran yang dialokasikan pun mungkin sangat minim, meski cagar budaya sudah ada,” katanya.
“Sekarang tinggal bagaimana komitmen kita untuk lebih serius dengan mengalokasikan anggaran yang lebih. Bicara museum tidak semata-mata pada fisik gedung, tetapi tentang perjalanan sebuah bangsa,” ujar Esti.