Bahkan, kata Pardi, setiap harinya ia mampu menghasilkan rata-rata 10 buah parang. "Tetapi kadang tergantung pesanan juga, kalau ada yang pesan, kita tempa. Setiap sore itu langsung diambil penjual dan dibayar tunai dengan harga Rp800 ribu per kodi," ujar Pardi.
Pardi mengaku bahwa menjadi pandai besi telah dilakoni Sulaiman sejak usia 25 tahun. Keterampilan dan tempat usaha itu merupakan warisan keluarga.
Pemerintah Usulkan Para Pelaku Usaha Berinovasi
Menanggapi situasi seperti ini, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi, Industri dan Perdagangan Kabupaten Pasaman Barat, Sukarni Syamsir mengatakan, bahwa untuk memperjuangkan perekonomian masyarakat, pemerintah sudah menyalurkan bantuan untuk UMKM.
Sejak dilanda pandemi, kata Sukarni, sudah banyak pelaku usaha yang omsetnya turun drastis dan berakibat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) para karyawan, bahkan ada yang terpaksa gulung tikar.
Dikatakan Sukarni, hal itu terjadi karena terbatasnya kemampuan keuangan daerah, sehingga tidak mampu mengakomodir seluruh pelaku usaha yang terdampak.
"Namun, dari Pemerintah Pusat tahun 2020 yang lalu sudah mengucurkan bantuan modal usaha sebesar Rp2,4 juta per pelaku usaha. Untuk tahun ini masih ada, namun jumlahnya berkurang, hanya sebesar Rp1,2 juta," ujarnya kepada Padangkita.com beberapa waktu lalu.
Disampaikan Sukarni, pelaku usaha yang menerima manfaat modal usaha itu mencapai 25 ribu UMKM dan jumlah itu belum seluruhnya yang ada di Pasaman Barat, melainkan masih banyak yang belum tersentuh.
"Kita hanya mengusulkan, tapi verifikasi tetap di kementerian. Untuk tahun 2021 ini saja, yang sudah kita usulkan di angka 8 ribu UMKM, jumlah itu kita prediksi akan terus bertambah," paparnya.
Menanggapi dampak pandemi bagi pertumbuhan ekonomi di tengah masyarakat, Sukarni menyarankan agar para pelaku usaha berinovasi. Salah satunya dalam segi pemasaran.
Baca juga: BNNK Pasaman Barat Tetap Sosialisasikan Bahaya Narkotika di Tengah Pandemi Corona
"Salah satunya masuk melalui jual beli online. Karena masyarakat saat ini merasa enggan untuk keluar rumah akibat pandemi Covid-19 yang terus mengincar, maka saya rasa apabila ditawarkan secara online, akan menambah peluang usaha tetap bertahan," katanya. [zfk]