Padang, Padangkita.com - Ermita, 36 tahun tak pernah menyangka hidupnya yang tahun lalu masih sederhana, kini menjadi sangat memprihatinkan. Baru pekan lalu dia melahirkan anak keempatnya yang telah ditinggal mati ayahnya saat 3 bulan dalam kandungan.
Sejak saat itu pulalah mereka hidup menumpang di kedai tua, tak ubahnya sebuah gubuk reot kayu milik orang yang iba padanya.
Sejak suami Ermita, Jamaris, 41 tahun meninggal karena penyakit hernia sekitar enam bulan lalu, mereka tak lagi mampu membayar kontrakan di Cingkariang, Kecamatan Banuhampu, Kabupaten Agam.
Saat itu, Ermita bersama tiga anak dan satu anak di kandungannya kembali ke Kota Padang, tempat asalnya. Sayang, rumah tak ada dan terpaksa menumpang saja, sebelum diberikan rumah kayu oleh orang yang baik hati.
Kehidupan Ermita dan empat anaknya itu kini memang sangat bergantung pada warga di Jalan Kampuang Tangah RW 5 RT 2, Kelurahan Kuranji, Kecamatan Kuranji, Kota Padang.
Selama di sana, dia tak bisa bekerja, karena sedang hamil dan sekarang baru saja melahirkan. Bantuan dari para tetangga sekitarlah yang dia harapkan.
“Kami harus pindah dari Bukittinggi (Cingkariang, red) karena tak lagi sanggup bayar kontrakan dan suami saya sudah tiada. Kini, saya harus berjuang membesarkan anak-anak kami. Kalau bergantung kepada keluarga, kondisi kita sama saja,” ujar Ermita saat menerima kunjungan Pengurus Gerindra Sumbar yang mengantarkan bantuan uang tunai dan sembako dari Anggota DPR RI, Andre Rosiade, Kamis (29/7/2021).
Ermita yang berusaha tegas tak kuasa menyampaikan kegetiran hidupnya, karena kini sedang memikirkan masa depan empat anaknya.
Anak pertamanya sudah sekolah kelas lima dan kedua kelas 3. Lalu, anak ketiga masih kelas satu dan terakhir baru lahir. Beruntung, dia telah memindahkan sekolah anaknya ke dekat tempatnya tinggal saat ini.