Padang, Padangkita.com - Nani Agustin, seorang diaspora Indonesia asal Padang, Sumatra Barat (Sumbar) mengisahkan proses evakuasi yang ia alami bersama putrinya yang masih kecil, saat perang di Ukraina.
Nani terpaksa berpisah dari suaminya karena sang suami adalah warga Ukraina yang terkena wajib militer. Hal itu, kata Nina, membuat putrinya sedih. Namun, ia berusaha menghibur.
"Papa tidak bisa ikut karena papa masih ada kerjaan yang belum selesai. Nanti setelah kerjaan papa selesai, papa akan datang jemput," kata Nani dikutip dari VOA Indonesia.
Nani mengatakan, putrinya menangis dan meminta ayahnya untuk tidak pergi lama-lama.
Dalam perjalanan menuju tempat evakuasi, Nina juga berusaha menenangkan anaknya yang tidak mengerti sedang terjadi perang.
"Kenapa banyak mobil? Saya bilang karena semua orang mau liburan," tutur Nani.
Ketika dievakuasi, Nani hanya membawa satu tas punggung dan koper.
"Terlalu banyak yang harus kami tinggalkan," kata dia.
Nani Agustin dan anaknya sudah tinggal di Ukraina selama 10 tahun. Mereka kini sudah berada di Padang.
Sementara itu, sang suami Nani harus menetap di Ukraina dan menunggu jadwal dipanggil wajib militer.
Ia meminta kepada warganet untuk tidak memberikan komentar menyakitkan tentang situasi di Ukraina.
"Tolong jika kalian tidak tahu apa yang terjadi, tolong tidak memberikan komentar yang lebih menyakitkan lagi," imbaunya.
Baca juga: Indonesia Termasuk 141 Nagara Setujui Resolusi PBB yang Kecam Agresi Rusia ke Ukraina
Nani tak menyebut apa komentar-komentar yang menambah penderitaannya. Namun, diketahui, jika menelusuri media sosial, maka sebagian besar netizen Indonesia sepertinya malah mendukung Rusia. [den/pkt]