Tuapejat, Padangkita.com - Tiga mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP) yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) telah memulai perjalanan yang penuh dedikasi untuk menjaga tradisi sekaligus menyelamatkan nyawa.
Mereka yang bernama tim ‘Tsunami Mitigation Culture UNP’ terdiri dari Jefri Nando, Dinda Dewi Safitri, dan Aynul Fitri. Ketiganya memulai riset mitigasi tsunami yang berfokus pada kearifan lokal di Kecamatan Siberut Utara, Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat (Sumbar).
Misi mereka adalah memanfaatkan pengetahuan dan budaya lokal Mentawai untuk melindungi masyarakat setempat dari ancaman tsunami yang selalu mengintai pulau ini.
“Di tengah indahnya Mentawai, risiko tsunami adalah realitas yang selalu menghantui, dan inilah yang membuat riset ini sangat relevan,” demikian alasan tim ini bekerja, sebagaiman dikutip dari situs UNP, Minggu (10/9/2023).
Tim ini tidak hanya sekadar mengumpulkan data ilmiah, tetapi juga mendekatkan diri dengan masyarkat lokal untuk memahami kebijaksanaan turun-temurun yang telah diterapkan oleh penduduk asli Mentawai selama berabad-abad.
Kearifan lokal masyarakat Mentawai yang bersifat kultural layaknya sebagai Early Warning System (sistem peringatan dini). Salah satunya, mereka temukan dalam lagu ‘Teteu Amusiat Loga’ yang berarti gempa akan datang, tupai sudah menjerit.
Masyarakat setempat belajar tentang sistem peringatan alami, rute evakuasi tradisional, dan cara-cara lain yang telah terbukti efektif dalam melindungi warga setempat.
Ketua tim, Jefri Nando menjelaskan, bahwa mereka percaya bahwa penggabungan kearifan lokal dalam upaya mitigasi tsunami adalah kunci untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan.
“Kami ingin menghormati budaya dan tradisi mereka, sambil meningkatkan keselamatan dan kesiapsiagaan mereka dalam menghadapi bencana alam gempa bumi dan tsunami,” kata Jefri.
Riset ini, kata dia, melibatkan kolaborasi erat antara mahasiswa UNP dan masyarakat Siberut Utara, yang sangat merespons positif upaya ini. Menurut Jefri, masyarakat lokal berbagi cerita dan pengetahuan mereka dengan tim riset, yang selanjutnya membantu dalam merancang solusi yang sesuai dengan kondisi dan nilai-nilai lokal.
Proyek ini menghasilkan informasi mengenai kawasan yang berpotensi terkena tsunami, informasi mengenai penentuan titik evakuasi dalam upaya mitigasi bencana tsunami, dan informasi mengenai jalur evakuasi tsunami terdekat di Kecamatan Siberut Utara.
Seiring dengan penelitian mereka yang berkelanjutan, harapan tim ini adalah bahwa konsep kearifan lokal dalam mitigasi tsunami akan menjadi sebuah contoh inspiratif bagi wilayah lain yang juga menghadapi ancaman serupa.
Baca juga: Terkesan Tari Turu' Kreasi saat Penyambutan di Mentawai, Gubernur Mahyeldi Ajak Tampil di Istana
“Dengan menjaga tradisi mereka sendiri, mereka tidak hanya menyelamatkan warisan budaya, tetapi juga menyelamatkan nyawa,” demikian Jefri. [*/pkt]
Baca berita Mentawai terbaru dan berita Sumbar terbaru hanya di Padangkita.com.