Bukittinggi, Padangkita.com - Ratusan warga Bukittinggi yang mengaku berasal dari Gabungan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Bukittinggi-Agam menolak kedatangan para wisatawan China ke daerah mereka, Minggu (26/1/2020) malam). Mereka khawatir dengan penyebaran virus Corona di Bukittinggi.
Aksi penolakan tersebut dilakukan dengan cara berkumpul di depan hotel tempat para wisawatan menginap di Kota Bukittinggi. Mereka meminta para wisatawan tetap berada di dalam hotel dan tidak melakukan kunjungan ke objek wisata yang ada.
Aksi penolakan dengan cara berkumpul di depan hotel tersebut dilakukan sejak sore hingga malam.
Humas GNPF Bukittinggi-Agam, Yulhendri Sutan Mangkuto mengatakan aksi penolakan berawal dari sosial media. Kemudian, mereka sepakat melakukan penolakan langsung. Anggota GNPF Bukittinggi-Agam pun berdatangan dari berbagai di sekitar Bukittinggi.
Mereka menyayangkan menyayangkan sikap Pemprov Sumbar yang melakukan penyambutan meriah terhadap para wisatawan di tengah kondisi siaga virus corona seperti saat ini.
Baca juga: Tagar #TolakSementaraTurisChina Trending Topic
"Kalaupun ada pemeriksaan apakah bisa menjamin mereka tidak membawa bibit virus tersebut, " tegasnya.
GNPF mengaku sudah berkoordinasi dengan Pemko Bukittinggi, pihak hotel dan penyelenggara pembawa tamu agar kesepakatan tidak dilanggar.
Oleh karena itu, untuk memastikan para wisatawan tidak keluar hotel, anggota GNPF akan bertahan di depan hotel.
"Kami tidak membenci tamu wisatawan datang ke Bukittinggi, tapi kami tidak menginginkan agar tidak ada korban yang disebabkan datang dari tamu tersebut, kita mengantisipasi agar penyakit itu tidak sampai kesini," tukasnya.