Padang, Padangkita.com – Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono berkunjung ke Universitas Adalas (Unand). Di Unand, Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Unand ini bertemu dengan Rektor Unand dan Gubernur Sumbar.
Pada kesempatan itu ia mengatakan Unand harus mulai mengarahkan hasil riset agar memberikan manfaat nyata yang dapat dirasakan oleh masyarakat.
"Mulai dari yang sederhana dulu. Implementasikan hasil riset dari 15 fakultas yang ada sehingga manfaatnya dirasakan masyarakat. Misalnya terkait kuliner. Bumbu rendang itu seharusnya bisa dibuatkan standarisasi sehingga bisa diterima secara global seperti kuliner khas jepang. Potensinya bisa jutaan dolar," ujarnya.
Fakultas Kedokteran dan RS Unand, kata Wahyu, juga harus bisa diubah secara signifikan agar bisa menjadi pusat fasilitas kesehatan tingkat internasional. Harapannya orang kaya di Indonesia tidak perlu pergi ke Malaysia atau Singapura untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
"Potensi Unand sudah ada. Kontur kompleks Unand sangat mendukung. SDM tersedia. Bagaimana ke depan meningkatkan sarana prasarana, bekerja sama dengan pihak ketiga," katanya.
Peran pihak ketiga, lanjut dia, adalah vital karena mengharapkan bantuan sepenuhnya dari pemerintah akan sulit denganh segal keterbatasan.
"Ini akan menjadi prioritas kita dan harus bisa terealisasi pada periode 2021-2026,” katanya.
Sementara itu Rektor Unand Prof. Yuliandri mengatakan universitas itu resmi menjadi Perguruan Tinggi Berbadan Hukum (PTN-BH) setelah terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 95 Tahun 2021 tentang PTN-BH per 31 Agustus 2021 lalu.
Salah satu konsekuensi dari PTN-BH, kata dia, adanya Majelis Wali Amanat yang ikut merumuskan berbagai kebijakan.
Baca juga: Gubernur Mahyeldi Ingin Unand Lebih Berperan di Tingkat Nasional dan Internasional
"Pertemuan ini adalah untuk menjalin komunikasi antara semua pihak di Unand dengan MWA untuk peran Unand ke depan," katanya. [*/pkt]
