Berita Agam terbaru dan Berita Sumbar terbaru: Ketua KPU Agam dan 4 lainnya serta 2 Komisioner Bawaslu Agam dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.
Padang, Padangkita.com – Ketua KPU Agam dan satu komisioner lainnya, serta 3 staf KPU dilaporkan positif Covid-19. Bersamaan dengan itu, dua komisioner Bawaslu Agam juga dikonfirmasi terinfeksi Covid-19. Mereka diduga terpapar karena pernah kontak dengan dua bakal calon Bupati Agam yang terlebih dahulu terjangkit Covid-19.
“Ya, benar. Ada 7 orang yang dilaporkan positif dari hasil pemeriksaan Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Sebanyak 5 orang dari KPU Agam dan 2 orang dari Bawaslu Agam,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Agam, Khazman saat dihubungi Padangkita.com via telepon, Rabu (16/9/2020).
Dia merinci 2 komisioner Bawaslu Kabupaten Agam yang terpapar virus SARS-CoV-2 itu berinisial EE dan IS. Sedangkan dari KPU adalah Ketua KPU Kabupaten Agam Riko Antoni dan komisionernya yang berinisial AH.
“Dan, ada beberapa orang di sekretariat KPU yang belum kita dapatkan inisial namanya,” jelasnya.
Menurut Khazman, Ketua KPU Agam, komisioner, dan 3 stafnya melakukan tes swab pada 7 September 2020, sedangkan 2 komisioner Bawaslu Agam melakukan tes swab pada 8 September 2020.
Baca juga: Kenaikan Tingkat Kematian Covid-19 Tertinggi Nasional, Ini yang Akan Dilakukan Sumbar
Hasil pemeriksaan tes swab komisioner Bawaslu keluar malam tadi, sedangkan hasil pemeriksaan Ketua KPU Agam, komisioner, dan 3 stafnya keluar pagi tadi.
Menurutnya pula, ketujuh orang tersebut termasuk orang tanpa gejala. Mereka terpapar Covid-19 diduga karena pernah kontak dengan 2 bakal calon Bupati Agam yang terlebih dahulu dinyatakan positif, yakni Trinda Farhan dan Andri Warman.
“Tadi, kami sudah sudah konfirmasi dengan Bawaslu. Kemungkinan terpaparnya dari tahapan Pilkada. Informasi dari Bawaslu kemungkinan terpapar dari situ (kontak dengan bacalon positif),” sebutnya.
Sebagai tindakan antisipatif, Gugus Tugas Covid-19 Agam melalui Dinas Kesehatan sedang berupaya melakukan “tracing” dan “tracking”.
Soal penyebaran di KPU dan Bawaslu yang sudah menjadi klaster, Khazman menjawab, “Kami akan rapat nanti dengan tim Gugus Tugas apakah ini sudah bisa disebut dengan klaster Pilkada Agam dan soal penanganannya.” [fru/pkt]