Padang, Padangkita.com - Kerajaan Inderapura, di Pesisir Selatan (Pessel) merupakan titik yang diperhitungkan dalam jalur perdagangan rempah di Nusantara dan dunia.
Sejarawan jalur rempah Sudarman mengusulkan agar potensi wisata tentang Kerajaan Inderapura dikembangkan sehingga masyarakat bisa merasaka dampaknya.
"Selama berabad-abad, rempah pernah menjadi komoditas utama perdagangan dunia di Kerajaan Inderapura. Ini merupakan potensi wisata jika dikelola dengan baik," ujar Sudarman dalam perbicangan dengan Padangkita.com, Minggu (6/9/2021).
Apalagi, kata Sudarman, Kerajaan Inderapura merupakan bagian dari rute jalur rempah yang sedang diusulkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menjadi warisan budaya dunia ke UNESCO (The United Nations Educational, Scientific and Cultural) pada 2024.
"Untuk mendukung program tersebut, pemahaman tentang sejarah jalur rempah harus hidup di tengah masyarakat," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, perlunya kegiatan melestarikan dan menggaungan kembali Kerajaan Inderapura.
"Dengan demikian, warisan budaya benda dan tak benda Kerajaan Inderapura dapat terjaga," tutur Sudarman yang juga dosen di UIN Imam Bonjol.
Sementara itu, Pewaris Kerajaan Inderapura, Sutan Youdi Prayogo menyatakan sangat mendukung ada yang mengangkat kembali sejarah jalur rempah Kerajaan Inderapura agar lebih dikenal dan menginspirasi generasi selanjutnya.
"Selama ini, Inderapura tidak banyak menjadi perhatian. Padahal kerajaan ini memegang peran sentral dalam perdagangan rempah, khususnya di pantai barat Sumatra," katanya.
Menurut Youdi, minimnya perhatian pemerintah menjadi salah satu faktor yang membuat situs kerajaan kian tenggelam ditelan waktu.
"Kami mengharapkan perhatian pemerintah untuk melestarikan situs kerajaan yang sudah tenggelam," ujarnya.
Kerajaan Inderapura pada masa jayanya menguasai perdagangan di pantai barat Sumatra. Produk terpenting Inderapura berupa remph adalah lada. Namun dari sini juga menghasilkan emas.
Pengaruh kekuasaan Kerajaan Inderapura tercatat sampai ke Banten di Pulau Jawa. Berdasarkan "Sejarah Banten", Kesultanan Banten telah melakukan kontak dagang dengan Kerajaan Inderapura. Hubungan dua kerajaan ini ditandai dengan pemberian keris oleh Raja Inderapura, Sultan Munawar Syah kepada kepada Sultan Hasanuddin di Kesultanan Banten.
Baca juga: Festival Jalur Rempah 2021, Sumbar Usulkan 5 Peserta Ikuti Pelayaran KRI Dewaruci
Sultan Munawar Syah juga menikahkan putrinya dengan Hasanuddin dan menghadiahkan Silebar (daerah penghasil lada di Bengkulu) kepada Kesultanan Banten. [den/pkt]