Padangkita.com - Varietas jeruk di Indonesia cukup besar dan memiliki keragaman yang tersebar di berbagai daerah. Kekayaan Sumber Daya Genetik (SDG) ini telah tersimpan dan dikelola Badan Penelitian, dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Kementerian Pertanian melalui Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro).
"Balitbangtan memiliki koleksi SDG Jeruk yang cukup besar serta menghasilkan benih pokok BPMT jeruk bebas penyakit yang dikelola Balitjestro dan tersebar hampir di seluruh provinsi di Indonesia," jelas Dr. Fadjry Djufry M.Si Kepala Balitbangtan dalam sela-sela kunjungannya di Balitjestro, Kota Batu, Jawa Timur pada Jumat (28/6/2019).
Dr. Chaireni Mertasari peneliti Balitjestro dalam keterangan tertulis yang diterima Padangkita.com menjelaskan bahwa saat ini terdapat 254 aksesi jeruk dari berbagai jenis dikoleksi di Balitjestro yang dipelihara dan dikelola di Kebun Percobaan Punten.
Jenis tersebut diantaranya Citrus sinensis Osbeck (jeruk manis), Citrus reticulata Blanco (jeruk keprok), Citrus maxima Merr (jeruk besar), Citrus limon (jeruk Lemon), Citrus aurantifolia (jeruk nipis), Citrus medica (sitrun), dan Citrus paradisi (grape fruit).
Koleksi jeruk ini dikelola dan dipelihara secara rutin dalam rumah kasa insect proof sehingga terlindung dari serangga penyebab penyakit khsususnya Huanglongbing atau lebih dikenal dengan CVPD.
Lebih lanjut disampaikan, varetas jeruk yang banyak berkembang di Indonesia merupakan jenis common mandarin (Citrus reticulata Blanco). Beberapa varietas lokal Indonesia yang masuk dalam kelompok ini adalah Keprok dan Siam. Jenis domestik yang telah dikembangkan diantaranya Keprok Soe, Keprok Batu 55, dan Siam Madu, Keprok Brasitepu, dan Keprok Garut,Keprok Gayo, Siam Pontianak dan lainnya.
Varietas jeruk ini akan terus bertambah seiring dengan hasil eksplorasi dari berbagai daerah dan dari pemuliaan maupun persilangan yang dilakukan oleh peneliti. Beberapa varietas hasil pemuliaan baik persilangan maupun mutasi, diantaranya Keprok SoE 86 Agrihorti, Pamelo MTR 19, Pamindo Agrihorti, dan beberapa varietas lain yang sedang dalam proses pendaftaran. (*)