Padang, Padangkita.com – Pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat (Sumbar) sempat terganggu oleh bencana yang merusak infrastruktur jalan dan lahan pertanian. Sejalan dengan dibukanya jalan nasional Lembah Anai, diharapkan dapat membantu percepatan petumbuhan ekonomi Sumbar
“Tentunya setelah infrastruktur jalur Lembah Anai ini selesai, harapan kami akan mempercepat arus distribusi barang dan ekonomi di Sumbar,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah Sumatera Barat (Sumbar), Mohammad Abdul Majid Ikram, dalam keterangannya, dikutip Sabtu (27/7/2024).
Ia menyebutkan, Sumbar memang termasuk daerah dengan kategori bencana yang cukup tinggi. Hal itu, kata Abdul Majid harus menjadi perhatian, dan sedapat mungkin segera dilakukan pemulihan pascabencana.
"Kita juga mendengar akibat bencana kemarin, lahan pertanian sudah tidak bisa digunakan lagi. Untuk itu, kita harus mencari potensi-potensi lahan pertanian agar produksi dan pasokan kita dapat kembali. Ini menjadi kekhawatiran kami yang mengakibatkan pertumbuhan tidak secepat dulu seperti yang kita capai di angka 6 persen,” ungkapnya.
Selain percepatan pengerjaan jalan Lembah Anai yang merupakan jalur utama Padang - Bukittinggi, Abdul Majid menyebut, masuknya investasi di Sumbar juga dapat mendorong pertumbuhan pergerakan ekonomi.
"Kembali lagi, ada tantangan cukup struktural dalam konteks penyediaan lahan. Ini harus coba kita diskusikan dan mendekati masyarakat, lembaga-lembaga adat bagaimana pemanfaatan lahan yang bisa digunakan untuk investasi. Jujur saja, untuk mendorong pertumbuhan yang lebih besar juga butuh investasi besar,” kata dia.
Jalan Tol
Lebih lanjut, Abdul Majid menjelaskan pentingnya daerah terkoneksi dengan tol agar dapat menggenjot pertumbuhan ekonomi antardaerah yang saling terhubung satu sama lain.
"Pada Triwulan I 2024, daerah yang terhubung dengan tol, pertumbuhan ekonominya sudah di atas 5 persen, sedangkan ekonomi Sumbar masih di bawah 5 persen. Terlihat dari data bahwa pertumbuhan ekonomi Sumbar masih di peringkat enam dari 10 provinsi di Sumatera, yakni di angka 4,03 persen,” jelasnya.
Jalan tol, kata dia, merupakan salah satu akselerator di mana barang dan manusia dapat segera berpindah sehingga volume bisa berkembang dan efisiensi bisa terjadi, yang akan membuat biaya turun.
Baca juga: Warga Sumbar Mendambakan Jalan Tol, Segini Pertambahan Panjangnya Tiap Tahun
Di sisi lain, ia mengingatkan, dalam waktu dekat akan ada tantangan, yakni Pilkada serentak. Menurut Abdul Majid, Pilkada serentak dapat menjadi momentum menguatnya ekonomi di Sumbar.
"Kami mengharapkan pemerintah agar fokus untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Sumbar tetap terjaga pada Pilkada nanti," katanya.
[*/pkt]