Padang, Padangkita.com - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) bakal menggelar operasi pasar murah untuk mengendalikan kenaikan harga minyak goreng yang meresahkan masyarakat.
Kepala Bidang Perdagangan, Disperindag Sumbar, Ridonal mengatakan operasi pasar murah rencananya digelar mulai 16 November hingga akhir tahun ini.
"Operasi pasar murah digelar di tujuh lokasi. Dua lokasi di Kabupaten Limapuluh Kota, kemudian masing-masing satu lokasi di Agam, Pasaman Barat, Pesisir Selatan, Tanah Datar, satu lokasinya lagi saya lupa," ujarnya saat dihubungi Padangkita.com via telepon, (11/11/2021).
Dia menuturkan harga minyak goreng yang dijual di lokasi operasi pasar murah itu bakal lebih murah dibandingkan harga di pasaran. Disperindag Sumbar dibantu pihak ketiga juga akan mensubsidi harga minyak goreng dengan memberikan voucher pemotongan harga kepada masyarakat.
"Jadi, pemberian subsidi pengurangan harga. Misal, harga minyak goreng waktu di pasar murah Rp17.000. Nanti (dengan voucher) dikurangi Rp3.000. Jadi, harga minyak goreng yang dijual Rp13.000," jelasnya.
Dengan adanya operasi pasar murah tersebut, diharapkan bisa meringankan beban masyarakat. Sementara itu, untuk daerah lainnya, Ridonal berharap dinas perdagangan setempat bisa menggelar operasi pasar murah juga.
Dia mengungkapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar telah menggelar beberapa rapat dengan sejumlah organisasi perangkat daerah terkait, perwakilan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Otoritas Jasa Keuangan, Bulog Sumbar, dan sebagainya untuk membahas antisipasi kenaikan harga minyak di Sumbar.
Setelah rapat itu, Badan Usaha Milik Daerah dan BUMN juga sepakat akan menggelar operasi pasar murah pula di seluruh daerah di Sumbar melalui CSR perusahaan masing-masing. Hal tersebut karena upaya serupa juga telah dilakukan di provinsi lain.
"Intinya yang dari BUMN perbankan mereka sepakat untuk menggelar operasi pasar murah. Inginnya tentu bergerak nanti dalam waktu dekat ini BNI, Bank Mandiri, Bank Nagari, dan lain-lain menggelar operasi pasar murah," sebut Ridonal.
Meski demikian, aku dia, operasi pasar murah merupakan upaya mengendalikan kenaikan harga minyak goreng dalam jangka pendek. Oleh sebab itu, untuk jangka panjang, Pemprov Sumbar masih menunggu kebijakan dari pemerintah pusat.
Baca juga: Harga Masih Sangat Tinggi, Stok Minyak Goreng di Gudang Bulog Kosong Pula
Hal tersebut karena kenaikan harga minyak goreng disebabkan karena memang kenaikan harga minyak sawit mentah atau crude palm oil di pasaran dunia. [pkt]