Padang, Padangkita.com – Pembangunan infrastruktur, khususnya jalan tol akan terus berlanjut. Bahkan sejumlah rekor telah dicatat selama pembangunannya. Salah satunya adalah jalan tol terpanjang di Indonesia yang sudah masuk Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI).
Jalan tol tersebut adalah Jalan Tol Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung (Terpeka) yang merupakan jaringan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS). Panjang tol yang membentang dari Lampung ke Sumatra Selatan (Sumsel) ini mencapai 189,4 km dan sudah beroperasi sejak 14 November 2019 lalu.
Kini, atau persisnya sejak awal 2022, telah mulai dibangun lagi jalan tol yang akan mengalahkan panjang Jalan Tol Terpeka. Lokasinya di Pulau Jawa, persisnya membentang dari Jawa Barat (Jabar) hingga Jawa Tengah (Jateng).
Namanya adalah Jalan Tol Gedebage - Tasikmalaya - Cilacap atau Jalan Tol Getaci. Tol Getaci terdapat di 2 provinsi, di Provinsi Jawa Barat sepanjang 171,40 km dan di Provinsi Jawa Tengah sepanjang 35,25 km, sehingga total panjangnya mencapai 206,65 km.
Jika rampung, maka jalan tol ini akan menjadi jalan tol terpanjang di Indonesia mengalahkan panjang Jalan Tol Terpeka. Jalan tol ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 109 tahun 2020 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.
Mengutip data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jalan Tol Getaci terdiri dari 4 seksi yakni, Seksi 1 Junction Gedebage – Garut Utara (45,20 km), seksi 2 Garut Utara - Tasikmalaya (50,32 km), seksi 3 Tasikmalaya – Patimuan (76,78 km), dan seksi 4 Patimuan – Cilacap (34,35 km).
Pembangunan jalan tol dengan nilai investasi Rp56 triliun ini akan dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama Gedebage – Tasikmalaya rencananya dibangun mulai tahun 2022 dan selesai tahun 2024. Sementara untuk tahap kedua yakni, Tasikmalaya – Cilacap konstruksinya dimulai pada 2027 dan selesai di 2029.
Jalan tol ini akan memiliki 9 buah simpang susun dan 1 buah junction, yaitu JunctionGedebage yang akan terkoneksi dengan jalan tol Padalarang – Cileunyi (Padaleunyi). Jalan tol ini akan memiliki 2x2 lajur dengan lebar lajur 3,6 meter, serta akan dibangun dengan desain struktur at grade sepanjang 175,27 km, struktur elevated sepanjang 22,26 km, dan pile slab sepanjang 9,12 km.
Jalan Tol Padang – Pekanbaru Jadi yang Terpanjang
Namun demikian, jika yang menjadi kriteria hanya panjang, maka sebetulnya Jalan Tol Padang – Pekanbaru lah seharusnya yang mestinya disebut-sebut sebagai calon jalan tol terpanjang di Indonesia.
Bahkan, jalan tol yang menjadi sirip Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) ini telah mulai dibangun sejak tahun 2018. Jalan Tol Padang – Pekanbaru memilik panjang mencapai 255 km.
Saat ini hingga 2024, sebanyak 3 seksi dari 6 seksi ditargetkan tuntas. Salah satunya, yakni Seksi 6 Pekanbaru – Bangkinang (40 km) telah rampung dan tinggal menunggu peresmian operasional saja. Dua seksi lagi, yakni Seksi 5 Bangkinang – Pangkalan (25 km) dan Seksi 1 Padang – Sicincin (36 km) akan dituntaskan hingga 2004.
Sisanya, 3 seksi lagi Seksi 2 Sicincin – Bukittinggi (38 km), Seksi 3 Bukittinggi – Payakumbuh (34 km) dan Seksi 4 Payakumbuh – Pangkalan (58 km) akan dibangun setelah 2024.
Nah, di sinilah mungkin soalnya. Sebab, masa waktu pembangunan 3 seksi sisanya ini tidak jelas. Meskipun, PT Hutama Karya (Persero) atau Utama Karya, BUMN yang dapat penugasan membangun Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) telah sering menyatakan tetap komit menuntaskan pembangunannya.
Baca juga: Ini Calon Jalan Tol Terpanjang di Indonesia yang akan Kalahkan Jalan Tol Terpeka di Sumatra
Namun, kapan? Tak jelas jawabannya. Sulit dibantah, bahwa pembangunan keseluruhan seksi Jalan Tol Padang – Pekanbaru ini sepertinya akan makan waktu yang panjang. Sepanjang dan selama negosiasi pemerintah dengan pemilik tanah yang akan jadi lokasi jalan tol. [*/pkt]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News