Padang, Padangkita.com - Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng Gerakan Pemuda Tani (Gempita) untuk mengubah 10 juta hektare lahan rawa menjadi lahan produktif. Targetnya, Indonesia bisa swasembada pangan.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, lahan rawa yang akan diubah tersebut nantinya akan difokuskan untuk memproduksi beras. Namun, tidak tertutup kemungkinan juga untuk hasil pertanian lain.
"Saya percaya, Indonesia akan bisa mengekspor beras. Tidak lagi mengimpor beras. Dengan program 10 juta hektar lahan rawa menjadi lahan produktif ini, bisa menjadikan Indonesia sebagai swasembada pangan," kata Amran, Jumat (10/11/2023) lalu.
Untuk mewujudkan program ini, Kementan akan konsisten membuka lahan tersebut 1 juta hektare per tahun.
Dalam 1 juta hektare lahan rawa ini bisa menghasilkan 5 juta ton gabah. Namun, jumlah tersebut bisa didongkrak menjadi 7 juta ton dengan pola pertanian yang didukung oleh pengembangan teknologi alat dan mesin pertanian (Alsintan).
Kementan akan memastikan lahan yang ditanami tersebut dalam kondisi IP 2 bahkan 3.
Dengan langkah tersebut, Amran optimis selama 3 tahun bisa menghasilkan 15 juta ton gabah kering panen (GKP).
"Satu juta hektare rawa mineral itu kita bangun jadi padi. Kalau 3 juta kali 5 juta ton itu 15 juta ton, padi 7 juta setahun setengah. Kita kan cuma kekurangan 2-3 juta, sudah bisa ekspor," ucapnya.
Program ini pun disambut baik oleh Kordinator Gempita Indonesia, Yasir Kaisuku. Pihaknya optimis mengejar target swasembada pangan nasional untuk kebutuhan padi dan jagung.
"Ini saya cek teman-teman Gempita di seluruh provinsi, sangat antusias. Kami akan mengejar dan membantu pemerintah dalam mengumpulkan CPCL padi dan jagung untuk segera dilaporkan akhir bulan ini. Termasuk tentang penambahan lahan baru di daerah masing-masing," kata Yasir lewat keterangan tertulis, Selasa (14/11/2023).
Gempita yang mayoritas diisi oleh tokoh dan petani muda, memiliki ruang dan akselerasi yang luas untuk mengaplikasikan program ini.
Termasuk mendukung hal-hal positif yang sedang digalakkan oleh Kementerian Pertanian.
Bahkan Gempita sudah menjadi garda terdepan di setiap provinsi untuk mengubah lahan tidur menjadi lahan produksi.
Seperti halnya, Gempita Sumbar yang sukses membuka lahan hampir 35 ribu hektar di beberapa kabupaten dan kota dalam rentang waktu 2017-2023.
"Membuka lahan tidur menjadi produktif, adalah kewajiban petani muda. Kalau ada kendala Saprodi atau Alsintan, nanti akan dikoordinasikan segera. Agar semangat dan optimis ini tidak kendor," tutup Yasir.
Baca Juga: Pemuda Tani Sumbar Ajak Milenial Ikuti Spirit Pahlawan di Bidang Pertanian
"Kementan menargetkan bisa mengubah 10 juta hektar lahan rawa menjadi lahan produktif dalam tiga tahun. Target ini diharapkan dapat mewujudkan swasembada pangan di Indonesia," pungkasnya. [*/hdp]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News