Kementan: Stok Pangan Asal Hewan Aman Menjelang Lebaran

Stok Pangan Asal Hewan

Pangan Asal Hewan: Daging Ayam, Telur, Daging Sapi/Kerbau. (Foto: Kementan.go.id)

Jakarta, Padangkita.com - Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) memastikan bahwa stok pangan asal hewan yang terdiri dari daging ayam dan telur ayam ras serta daging sapi, menjelang Lebaran tahun 2020 dalam kondisi aman.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, I Ketut Diarmita, Sabtu (7/3/2020).

"saya yakin sampai Mei 2020 ini, stok pangan asal hewan mencukupi," tegas Ketut, dilansir dari infopublik.com.

Ketut menjelaskan lebih detail tentang kebutuhan konsumsi daging ayam, sapi dan telur kemudian ketersediaan yang dimiliki Indonesia.

Menurutnya, berdasarkan hasil Survei Konsumsi Bahan Pokok (VKBP) 2017 dan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2019 yang dilaksanakan BPS RI, konsumsi daging ayam ras adalah sebesar 12,79 kg/kapita/tahun.

Kebutuhan daging ayam ras sampai bulan Mei 2020 diperkirakan sebesar 1.450.715 Ton. Sementara berdasarkan potensi produksi daging ayam ras sampai bulan Mei 2020, diperkirakan sebesar 1.721.609 Ton.

"Sampai Mei 2020, diperkirakan terdapat surplus daging ayam ras sebesar 270.894 Ton, atau rata-rata surplus sebesar 54.179 Ton/bulan," jelas Ketut.

Terkait telur ayam ras, Ketut menerangkan bahwa berdasarkan hasil Survei VKBP Tahun 2017 dan Susenas Tahun 2019, konsumsi telur ayam ras adalah sebesar 18,16 kg/kapita/tahun. Kebutuhan telur ayam ras sampai bulan Mei 2020 diperkirakan sebesar 2.059.735 Ton. Sementara berdasarkan potensi produksi telur ayam ras sampai bulan Mei 2020, diperkirakan sebesar 2.084.641 Ton.

"Hal ini berarti masih ada surplus sebesar 24.906 Ton atau 4.981 Ton per bulan,” ungkapnya.

Sementara, berdasarkan hasil Survei VKBP Tahun 2017 dan Susenas Tahun 2019, konsumsi daging sapi/kerbau adalah sebesar 2,66 kg/kapita/tahun. Kebutuhan daging sapi/kerbau sampai bulan Mei 2020 diperkirakan sebesar 302.300 Ton.

Adapun ketersediaan daging sapi/kerbau sampai Mei 2020 berdasarkan produksi dalam negeri sebesar 165.478 Ton.

Ketut menyebut dari produksi tersebut berarti Indonesia masih membutuhkan tambahan daging sapi/kerbau sebanyak 136.822 Ton yang akan dipenuhi melalui impor sebesar 103.043 Ton dan sapi bakalan 252.810 ekor atau setara 56.659 Ton daging. Hal tersebut berdasarkan kondisi realisasi impor sampai dengan tanggal 5 Maret 2020.

Ia menjelaskan, jika ditotal kondisi ril tersebut maka daging sapi/kerbau pun akan mengalami surplus.

"Artinya sampai Mei 2020, kita akan ada akumulasi surplus daging sebanyak 22.880 Ton," ucapnya.

Ketut berharap bahwa surplus produksi produk pangan asal hewan ini dapat dikelola lebih lanjut menjadi sumber devisa melalui ekspor ataupun diolah menjadi produk olahan untuk menambah nilai jual. (*/try).


Baca berita terbaru hanya di Padangkita.com

Tag:

Baca Juga

Pemko Padang Gencarkan Kampanye Stop Boros Pangan, Ajak Warga Bijak Konsumsi Makanan
Pemko Padang Gencarkan Kampanye Stop Boros Pangan, Ajak Warga Bijak Konsumsi Makanan
Menengok Progres 15 Tahun Program Nagari Mandiri Pangan di Kabupaten Pesisir Selatan 
Menengok Progres 15 Tahun Program Nagari Mandiri Pangan di Kabupaten Pesisir Selatan 
Harga Pangan Tidak Stabil, Puan Maharani Desak Pemerintah Lakukan Intervensi
Harga Pangan Tidak Stabil, Puan Maharani Desak Pemerintah Lakukan Intervensi
RI Bangun 61 Bendungan yang Ditarget Rampung 2024, Pangan Bakal Surplus dan IP Naik 200 Persen    
RI Bangun 61 Bendungan yang Ditarget Rampung 2024, Pangan Bakal Surplus dan IP Naik 200 Persen    
DPD Ingatkan Pemerintah Jamin Pasokan Bahan Pangan Jelang Puasa
DPD Ingatkan Pemerintah Jamin Pasokan Bahan Pangan Jelang Puasa
Berita Pesisir Selatan hari ini dan berita Sumbar hari ini: GPM khusus ditujukan bagi tenaga honorer dan sukarela di setiap perangkat daerah dan sekretariat daerah
Pemkab Pessel Gelar Pasar Murah Khusus untuk Tenaga Honorer dan Sukarela