Lubuk Basung, Padangkita.com - Kekurangan pakan diduga menjadi penyebab harimau sumatra yang ditangkap di Jorong Kayu Pasak Timur Nagari Salareh Aie Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam mendekati pemukiman penduduk dan terkam ternak milik warga.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat (Sumbar), Ardi Andono mengatakan, harimau dengan nama latin Panthera Tigris Sumatrae itu mengalami kekurangan pakan karena adanya kematian massal babi hutan akibat wabah African Swine Fever (ASF).
"Hasil analisis penyebab harimau sumatra ini turun dari hutan Cagar Alam Maninjau adalah kekurangan pakan akibat adanya penyakit ASF yang menyebabkan kematian masal babi hutan di Agam sebanyak kurang lebih 50 ekor," ujarnya, Selasa (11/1/2022).
Dia menuturkan, harimau berjenis kelamin betina dan diperkirakan berumur tiga tahun itu muncul pertama kali pada 30 November 2021. Sejak kemunculannya itu, BKSDA Sumbar melalui Resor Konservasi Agam bersama Tim Patroli Anak Nagari telah melakukan penanganan konflik harimau sumatra.
Penanganan berupa penggiringan dengan bunyi-bunyian selama lebih dari 40 hari telah dilakukan, tetapi tidak membuahkan hasil, bahkan membuat harimau sumatra ini justru mendekat ke pemukiman.
"Untuk menghindari kerugian warga yang lebih besar dan jatuhnya korban jiwa termasuk keselamatan harimau sumatra tersebut, BKSDA Sumbar mengambil langkah menangkap dengan kandang jebak yang dipasang di kebun sawit yang berjarak 200 meter dari rumah warga," ungkapnya.
Ardi menuturkan, harimau itu dilaporkan masuk ke dalam kandang jebak itu di Jorong Kayu Pasak Timur Nagari Salareh Aie Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Senin (10/1/2022).
Saat ini, menurut Ardi, petugas BKSDA sedang mempersiapkan proses evakuasi satwa tersebut. Harimau itu akan dibawa ke Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatra Dharmasraya pada hari ini.
Baca Juga: Harimau yang Ditangkap di Palembayan Agam Dibawa ke Pusat Rehabilitasi Dharmasraya
"BKSDA Sumbar yang dibantu oleh Polsek Palembayan dan Wali Nagari Salareh Aia saat ini telah melakukan pengamanan terhadap satwa," jelas Ardi. [fru]