Sementara itu, partisipan yang menggunakan jam istrihat tidur siang selama 90 menit atau lebih, akan lebih rentan terkena stroke 25 persen dibanding mereka yang hanya menggunakan waktu istirahat selama 30 menit.
Sedangkan partisipan yang melakukan hal keduanya, tidur malam lebih dari 9 jam dan istrirahat siang lebih dari 90 menit lebih rentan terkena stroke 85 persen dibanding mereka yang durasi tidurnya ideal.
Sementara itu, untuk mereka yang durasi tidurnya kurang atau buruk, berisiko terkena stroke 29 persen dibanding dengan mereka yang durasi tidurnya cukup.
Catatan hasil penelitian tersebut juga dibarengi dengan kebiasaan atau gaya hidup tiap-tiap partisipan seperti pola makan dan kegiatan fisik.
Baca juga: Mandi Malam Berbahaya Bagi Kesehatan, Fakta atau Mitos?
Meski demikian, masih dibutuhkan banyak penelitian yang lebih dalam dan detail mengenai hubungan durasi tidur tersebut dengan risiko terkena stroke.
"Dibutuhkan lebih banyak penelitian untuk mengetahui dengan pasti hubungan antara waktu tidur di malam dan siang hari dengan risiko stroke," ujar Xiaomin Zhang, penulis studi dari Huangzhong University of Science and Technology melansir The Independent.