Padang, Padangkita.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meng-update informasi tentang jumlah gempa susulan magnitudo 6,7 yang berpusat di Nias Selatan, pada Senin dini hari (14/3/2022).
Gempa yang terasa cukup kuat di wilayah Sumatra Barat (Sumbar) ini memang diingatkan untuk diwaspadai karena berada pada zona Megathrust segmen Mentawai-Siberut.
Berdasarkan laporaan BMKG Padang Panjang hingga pukul 06.00 WIB, jumlah gempa susulan terlah terjadi sebanyak 8 kali. Dari jumlah itu sebanyak 3 kali termasuk gempa yang dirasakan.
Catatat BMKG, gempa susulan menunjukkan kekuatan yang fluktuatif. Setelah sempat turun, namun gempa kemudian sempat mencapai kekuatan magnitudo 6,0. Gempa susulan terbaru berkekuatan magnitudo 5,4 terjadi pukul 21:12:10, tadi malam (14/3/2022).
Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan, gempa yang berpusat di antara Kepulauan Mentawai dan Nias ini akibat adanya aktivitas subduksi di zona megathrust.Berdasarkan analisis mekanisme sumber, kata dia, menunjukkan bahwa gempa tersebut memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault) yang merupakan ciri khas dari gempa megathrust.
Ia menyebutkan, gempa terbesar yang dahsyat di zona ini terjadi 225 tahun lalu, atau persisnya pada 10 Februari 1797 dengan kekuatan mencapai magnitudo 8,6.
Baca juga: 12 Fakta Gempa Siberut M 6,7, Nomor 6: Zona Kosong Setelah 225 Tahun
“Sehingga zona ini merupakan zona kekosongan gempa besar yang sudah berlangsung lama,” kata Daryono dalam keterangan tertulis. [*/pkt]