Simpang Empat, Padangkita.com - Pembangunan Pelabuhan Teluk Tapang di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) bakal dilanjutkan tahun 2022. Dalam pembangunan ini, Kementerian PUPR bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan dan Pemda Pasbar.
Tim gabungan lintas instansi pada Selasa (2/11/2021) turun ke Teluk Tapang meninjaiu kondisi dermaga Teluk Tapang. Dalam kesempatan itu, tim juga melihat jalan menuju dermaga, sekaligus menyurvei kawasan tambang yang dikelola oleh PT Gamindra Mitra Kesuma, di Air Bangis, Kecamatan Sungai Beremas.
Tim gabungan ini terdiri dari Wakil Bupati Pasbar Risnawanto, pimpinan KSOP Kelas II Teluk Bayur Kemenetrian Perhubungan Laut, Wigyo, Kasi KBPP, Capt. Reynaldo Syukri, dan sejumlah peajabat Pemkab Pasbar.
Wakil Bupati Pasbar Risnawanto menyebutkan, tinjauan ke lapangan ini untuk melihat langsung kondisi dermaga dan sarana prasarana pendukung lain dalam pengoperasian dermaga.
"Untuk mengoperasikan dermaga perlu persiapan teknis yang sangat baik sehingga target pengoperasian dapat dirampungkan pada bulan Januari tahun 2022," kata Risnawanto.
Ia megatakan, di lokasi juga akan dibangun beberapa fasilitas pendukung lainnya, yang bersinergi dengan pemerintah pusat dan Provinsi Sumbar.
"Kehadiran Teluk Tapang ini sangat dinantikan oleh masyarakat Pasaman Barat. Dengan sumber daya alam Pasbar yang melimpah, pelabuhan ini sangat membantu dan memudahkan masyarakat melakukan pengiriman barang atau produk ke luar daerah maupun sebaliknya," jelasnya.
Pelabuhan Teluk Tapang ini, lanjut Risnawanto, juga mendukung program Presiden Joko Widodo tentang tol laut.
"Apabila dijalankan dengan baik, maka ini (Pelabuhan Teluk Tapang) menjadi andalan bagi masyarakat Pasbar baik untuk efisiensi dalam hal pengiriman ke luar maupun ke dalam (daerah)," ujarnya.
Sementara Itu, Pimpinan KSOP Kelas II Teluk Bayur Kementerian Perhubungan Laut, Wigyo menyampaikan, kegiatan tersebut untuk melihat kondisi dermaga agar nantinya bisa menetukan pembangunan secara teknis yang diperlukan di pelabuhan tersebut.
"Pembangunan dan pengembangan Pelabuhan Teluk Tapang ini mulai dari lampu penerangan, rambu-rambu sebagai penanda untuk mendukung sistem navigasi, memastikan kekuatan dermaga dalam mengangkut berat barang produksi, container bale atau alat untuk mendukung bongkar muat yang lebih cepat dan efisien,” ungkapnya.
“Terpenting, titik koordinat untuk mendeteksi kegiatan kapal yang berlabuh di Teluk Tapang. Semua ini dibangun dalam menunjang kegiatan peroperasian di Pelabuhan teluk tapang," ulas Wigyo.
Ia berharap Pemkab Pasbar dapat bersinergi dengan pusat agar semua pembangunan yang dilaksanakan berjalan dengan baik.
"Pasbar diharapakan menjadi daerah percontohan, karena diimbangi oleh fasilitas darat maupun di laut. Jalan yang baik menuju pelabuhan dan dermaga yang layak digunakan," ujarnya.
Sementara itu, Direktur PT Gamindra Mitra Kesuma, Tatwa Dhairya, menambahkan bahwa luas tambang yang dipinjampakaikan oleh pemerintah kepada perusahan sebanyak 100 hektare.
Di kawasan yang sudah menjadi hutan produksi itu, akan dikelola bijih besi dan batu split. Sebelumnya, kawasan itu termasuk dalam hutan lindung.
”Mengingat pembangunan jalan masih dalam proses, maka kami dari pihak perusahaan akan membantu pembangun jalan atau akses menuju pelabuhan. Pembangunan ini nantinya dari area tambang sampai ke dermaga sehingga kami juga lebih efesien dalam pengangkutan produksi tambang tersebut," ungkap Tatwa Dhairya.
Baca juga: Teluk Tapang di Pasaman Barat, Pelabuhan Rindu untuk Jokowi
Ia berharap akan ada sinergi yang baik dengan Pemkab, Kementerian Perhubungan serta Kementerian PUPR. (*/pkt)